LINGKAR MADIUN- Kita semua tahu bawa obat-obatan dapat memiliki risiko tertentu, untuk itu kita perlu waspada dalam mengonsumsi suplemen tertentu.
Pasalnya, banyak orang mengonsumsi suplemen tertentu tanpa mempertimbangkan bagaimana suplemen tersebut akan berinteraksi dengan obat lain yang mereka konsumsi dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan mereka.
Baca Juga: Terawang Banyak Pesawat Jatuh di Tahun 2022, Indigo Sebut Fenomena Alam Ini Bakal Jadi Penyebabnya
Mengejutkannya, sebuah penelitian telah menemukan bahwa ada dua suplemen khusus yang disebut dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal.
Para peneliti dari Unit Metabolisme Tulang Universitas Creighton berusaha untuk menemukan apakah penggunaan jangka panjang suplemen kalsium dan vitamin D dinilai aman.
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa banyak dari mereka menderita hiperkalsiura atau kondisi kadar kalsium urin yang tinggi.
Selain itu juga ditemukan adanya penyakit hiperkalsemia yakni kondisi kadar kalsium darah yang tinggi.
“Karena respons yang tidak dapat diprediksi, tidak jelas apakah itu kalsium ekstra, vitamin D, atau keduanya bersama-sama yang menyebabkan masalah ini,” ujar peneliti.
Menurut para peneliti, terjadinya hiperkalsiura dapat memicu terjadinya batu ginjal. Pasalnya, kelebihan kalsium dalam urin dapat membentuk garam yang mengkristal dan mengakibatkan batu ginjal.
Gejala batu ginjal termasuk sakit parah di kedua sisi punggung bagian bawah, sakit perut yang tidak kunjung hilang, darah dalam urin, mual, muntah, demam, kedinginan, atau urin yang berbau tidak sedap atau terlihat keruh.
Mengingat hasil temuan penelitian tersebut, para peneliti menyarankan bahwa seseorang tidak diperkenankan untuk melebihi pedoman suplemen sebagaimana yang disarankan oleh Institute of Medicine.
Tingkat harian maksimum adalah 600 hingga 800 unit international vitamin D dan 800 hingga 1.200 miligram kalsium.
Dengan demikian, sangat penting untuk memantau kadar kalsium darah dan urin pada setiap orang yang mengonsumsi kedua suplemen tersebut dalam jangka panjang untuk menghindari risiko terjadinya batu ginjal.***