Ramai Ubah Sebutan Koruptor, Sastrawan Taufiq Ismail Sudah Gunakan Istilah Maling dalam Puisinya 20 Tahun Lalu

30 Agustus 2021, 17:27 WIB
Ernest Prakasa apresiasi pernyataan sikap Forum Pimred PRMN ubah kata korupsi menjadi maling, rampok, garong uang rakyat. Ramai Ubah Sebutan Koruptor, Sastrawan Taufiq Ismail Sudah Gunakan Istilah Maling dalam Puisinya 20 Tahun Lalu /Instagram @ernestprakasa

LINGKAR MADIUN – Belakangan ini ramai dibicarakan di media online terkait penggantian istilah koruptor. 

Terbaru dari salah satu portal media besar di Indonesia Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) resmi akan mengganti diksi Koruptor dengan ‘Maling’, ‘Rampok’ atau ‘Garong uang rakyat’.

PRMN melalui 170 media yang berada di bawah naungannya sepakat dengan wacana tersebut agar dapat menimbulken efek jera bagi pelaku korupsi.

Baca Juga: 5 Tips Cara Turunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami, Anda Wajib Tau! 

Kegaduhan ini bermula ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  akan mengganti istilah koruptor dengan sebutan 'Penyintas Korupsi'.

Hal ini disebabkan karena para koruptor sudah menjalani masa hukuman dan dianggap telah mendapatkan pelajaran berharga yang bisa disebarluaskan kepada masyarakat.

Wacana KPK tersebut menimbulkan banyak kritikan di tengah masyarakat yang membuat beberapa tokoh tanah air angkat bicara.

Menurut voting yang dibuat oleh Yudi Purnomo Harahap, Ketua Wadah Pegawai KPK hingga berita ini ditulis diperoleh suara 86% setuju istilah koruptor di ganti dari 2.766 suara.

Baca Juga: Siswa Mulai Masuk Sekolah, Begini Rekomendasi Protokol Pembelajaran Tatap Muka Selama Pandemi COVID-19

Voting tersebut di ambil melalui Twitter Yudi  sebagaimana dilansir tim Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com pada akun @yudiharahap46.

Hal ini menunjukkan jika perubahan istilah koruptor mendapat dukungan yang tinggi dari berbagai kalangan terutama pengguna Twitter.

Ternyata perubahan istilah koruptor menjadi ‘maling’ ini sudah pernah disinggung oleh sastrawan senior Indonesia, Taufiq Ismail.

Melalui buku Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia yang terbit 20an tahun lalu tepatnya 1998, Taufiq Ismail yang lahir di Bukittinggi 25 Juni 1935 ini menuliskan puisinya tentang koruptor.

Baca Juga: Bupati Probolinggo Diciduk KPK, Berikut Ini Beberapa Kepala Daerah yang 'Rampok' Kepercayaan Rakyat 

Pada puisi yang diberi judul ‘Jangan-jangan Saya Sendiri Juga Maling’, Taufiq Ismail menyebutkan jika istilah koruptor sudah tidak relevan, sebaiknya diganti dengan istilah ‘Maling’ .

Berikut puisi lengkap ‘Jangan-jangan Saya Sendiri Juga Maling’ karya Taufiq Ismail

Penamaan koruptor sudah tidak menggigit lagi kini,
istilah korupsi sudah pudar dalam arti.
Lebih baik kita memakai istilah ”malling”.
Malling dengan dua el,

Membedakannya dari maling dengan satu el.

Lihatlah para ”malling” itu kini mencuri secara gotong royong.
Mereka bersaf-saf berdiri rapat,

Teratur berdisiplin dan betapa khusyu'.
Begitu rapatnya mereka berdiri

Baca Juga: Novel Baswedan Hingga Ernest Prakasa Dukung Sikap Pikiran Rakyat Media Network Ganti 'Koruptor' Jadi 'Maling'

Susah engkau menembusnya.
Begitu sistematik prosedurnya

Tak mungkin engkau menyabotnya.
Begitu khusyu'nya,

Engkau kira mereka beribadah.
Kemudian kita bertanya,

Mungkinkah ada malling yang istiqamah ? ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler