Masih Menyisakan Luka Mendalam, Warga Bali Peringati Ledakan Bom Tahun 2002

15 Oktober 2021, 20:35 WIB
Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, M.H. selaku Kepala BNPT menghadiri acara peringatan 19 tahun bom bali di kawasan Legian, Bali, pada 12 Oktober 2021. /bnpt.go.id/Humas BNPT/

LINGKAR MADIUN - Sudah 19 tahun berlalu, sebuah bom meledak di tengah-tengah kawasan Kuta, Bali.

Semua orang terhenyak, semua masyarakat menjadi ketakutan, terutama mereka yang berasal dari luar negeri.

Banyak yang kaget dan tidak percaya jika kejadian memilukan itu terjadi di Bali, tempat di mana kedamaian dan kebahagiaan selalu menjadi ikon bagi warganya.

Baca Juga: Umat Islam Wajib Tau! Inilah Doa Penghapus Dosa yang Dibacakan Saat Tahiyat Akhir 

Sebuah bom yang ditanam di Mitsubishi L300 meledak di depan PUBS di Jalan Legian, Kuta, Bali.

Kendaraan roda empat tersebut adalah kendaraan yang dimiliki oleh Imam Samudera, aktor intelektual dibalik peledakan bom yang terjadi di Bali.

Meski peristiwa nahas itu pernah terjadi, warga Bali dan beberapa keluarga korban dari berbagai negara datang untuk memperingati hari tersebut.

Baca Juga: Mengejutkan, Banyak Orang Menunjukkan Minat yang Meningkat Pada Gejala Gangguan Ini Menurut Google 

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari NHK, upacara peringatan digelar di Bali untuk mengenang korban bom teroris 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Selasa, 12 Oktober 2021, menandai peringatan 19 tahun serangan tersebut. Sekitar 100 orang, termasuk keluarga korban dan para pejabat antiterorisme berkumpul di lokasi penyerangan.

Mereka menyalakan lilin di depan monumen yang bertuliskan nama-nama korban dan menyampaikan doa.

Baca Juga: 7 Juta Orang Meninggal Setiap Tahunnya, WHO Desak Hentikan Penggunaan Minyak Fosil 

Seorang pria yang kehilangan penglihatan sebelah matanya dalam insiden tersebut mengatakan ia berharap Indonesia akan menjadi negara tempat orang dapat hidup tanpa adanya ketakutan terhadap terorisme.

Anggota kelompok militan Jamaah Islamiyah meledakkan bom di distrik yang sibuk pada 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang, dan sebagian besar korbannya adalah turis asing.

Baca Juga: China Tawarkan Satu Negara Dua Sistem, Taiwan Secara Tegas Menolaknya

Kelompok tersebut diyakini berafiliasi dengan Al-Qaeda, dan kelompok itu melancarkan serangan teroris di Indonesia setelah penyerangan 9/11 yang terjadi di Amerika Serikat. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler