Asal Mula Korupsi: Tradisi Kebodohan Penyebab Nusantara Jatuh, VOC Runtuh, Indonesia Hancur?

- 30 Agustus 2021, 10:10 WIB
Diksi 'KORUPTOR' Diganti 'PENYINTAS KORUPSI', 170 Media PRMN Menolak, Ganti MALING, RAMPOK GARONG Uang Rakyat
Diksi 'KORUPTOR' Diganti 'PENYINTAS KORUPSI', 170 Media PRMN Menolak, Ganti MALING, RAMPOK GARONG Uang Rakyat /Forum Pimred PRMN

Akan tetapi, jumlah yang diberikan ke raja oleh para pejabat kerajaan relatif kecil daripada yang para pejabat itu terima dari upeti dan pungli.

Kebiasaan inilah yang membuat ekonomi macet dan rakyat kesusahan, hingga akhirnya zaman keemasan kerajaan Nusantara buyar.

Baca Juga: Eks Koruptor Jadi Komisaris BUMN, Warganet: Lamar Kerja Pakai SKCK, Lha Ini?

Selain invasi penjajah dan pemberontakan, jatuhnya Nusantara adalah karena masalah finansial.

Tradisi pungli semakin pesat kala sistem tanam paksa diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, Johannes van den Bosch (1830–1833) pada 1830.

Aturan itu mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor, khususnya tebu, kopi, dan teh.

Baca Juga: 5 Film Bertema Perjuangan Rakyat Indonesia yang Bangkitkan Semangat Kemerdekaan

Kebijakan itu pun menjadi ladang subur aksi pungli.Ironisnya, para bupati terkesan menutup mata terhadap penderitaan dan kesengsaraan rakyat.

Mereka hanya memeras rakyat agar dipuji sebagai bupati yang baik dan diberi bintang jasa oleh penjajah, sambil tetap melanjutkan praktik korupsi.

Seperti yang pernah diungkap oleh Multatuli atau Eduard Douwer Dekker dalam novel legendarisnya Max Havelaar (1860), Multatuli membahas kebobrokan pejabat bumiputra dan kolonialisme Belanda.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah