Perbedaan paling kentara menurut Geertz adalah dari cara ibadah dan ritual-ritual yang dilakukan.
Jika orang santri beribadah layaknya orang Islam pada umumnya, orang abangan justru sebaliknya di mana memiliki cara beribadah sendiri.
Baca Juga: Membanggakan, Indonesia Cetak Sejarah di Paralimpiade Tokyo 2020 dengan Raihan 9 Medali
Kebanyakan orang abangan yang beragama islam memang menggunakan cara ritual yang berbeda.
Namun, mereka tetap meyakini bahwa secara ‘hakikat’ mereka tetap mengikuti syariat Islam.
Perlu diketahui, bahwasanya abangan tidak hanya berada dalam agama Islam, karena orang abangan juga ada di agama katolik dan kristen protestan.
Sistem kepercayaan orang abangan umumnya mencampurkan agama Hindu, Buddha, dan animisme dengan syariat Islam.
Menurut beberapa ahli, hal yang demikian itu memang sering terjadi, bahkan di negara lain, seperti Mesir.
Menurut Martin van Bruinessen, antropolog Belanda yang melakukan penelitian di Indonesia, Mesir memiliki kesamaan dengan Indonesia dalam praktik penerapan adat dan syariat Islam.