Inilah Perkembangan Orang Abangan dalam Perjalanan Kebudayaan di Jawa, Anda Wajib Tau!

- 6 September 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi seorang santri.
Ilustrasi seorang santri. /Laziskhu Malang

Baca Juga: Minum Jus Jeruk Setelah Makan Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Baik Mesir maupun Indonesia sama-sama menggunakan adat istiadat dalam melakukan kegiatan ritualnya, tanpa sedikit pun meragukan kebenaran agama Islam.

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari buku Agama Jawa yang ditulis oleh Clifford Geertz, dijelaskan bahwa penyebutan abang atau ‘merah’ memang saat itu diafiliasi oleh klausul politik.

Orang abangan seringkali diidentikkan dengan PKI (Partai Komunis Indonesia) karena banyak sekali orang-orang abangan yang bergabung dengan PKI.

Baca Juga: Ibu Mengalami Mata Minus Tak Boleh Lahiran Normal Karena Bikin Buta, Benarkah? Simak Begini Penjelasan Dokter

Selain itu, antara orang-orang abangan dan orang-orang santri kerap terjadi gesekan atau konflik-konflik horizontal.

Konflik tersebut membawa stigma politik bahwa orang-orang abangan adalah PKI, sedangkan orang-orang santri adalah Masyumi.

Meskipun PKI sejak tahun 1966 dilarang keberadaannya oleh pemerintah Republik Indonesia, stigma politik orang abangan adalah PKI masih melekat sampai sekarang. ***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah