Simak! Inilah Jajaran Startup Unicorn Asal Singapura yang Laris Manis di Indonesia

- 2 Oktober 2021, 10:56 WIB
Ikon Singapura, patung Merlion.
Ikon Singapura, patung Merlion. /Pixabay /Sasin Tipchai

LINGKAR MADIUN - Singapura adalah salah satu negara Asia Tenggara yang memiliki beberapa perusahaan startup ternama.

Bahkan saat ini ada beberapa startup yang sudah berstatus unicorn (startup yang memiliki nilai valuasi sebesar 1 miliar dolar AS).

Startup Singapura yang baru-baru ini menyandang status unicorn adalah Carousell, PatSnap, Nium, dan Carro.

Baca Juga: Kabar Baik! Vaksinasi Membuka Peluang Besar Sembuh Dari Long Covid-19, Simak Penjelasannya! 

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari CNA pada 17 September 2021, dijelaskan bahwa kemampuan Singapura dalam mengelola startup tidak terlepas dari dua hal.

Hal pertama adalah kemudahan dalam berbisnis, dan hal yang kedua adalah kemampuan entrepreneurship yang baik dari warganya.

Berikut ini startup asal Singapura yang laris manis di Indonesia:

Baca Juga: Ikan Dori Diklaim Berbahaya, Benarkah Demikian? Simak Penjelasan Lengkapnya Berikut Ini! 

1. Grab

Grab diluncurkan di Malaysia pada 2012 lalu, Grab kemudian meraih status unicorn dua tahun setelahnya.

Pada tahun yang sama, kantor pusatnya dipindahkan ke Singapura.

Grab bercita-cita menjadi "aplikasi super" atau all-in-one yang menawarkan layanan makanan, pembayaran digital, dan pengiriman paket.

Baca Juga: Penelitian Telah Uji Konsumsi Sayuran Ini, Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Kanker Hingga 75 Persen 

Perusahaan ini bukan lagi unicorn, melainkan sudah berstatus decacorn (startup yang memiliki nilai valuasi sebesar 10 miliar dolar AS) pada 2018 lalu.

2. Lazada

Lazada adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara yang berkantor pusat di Singapura.

Baca Juga: Campuran Biji Rami dan Keju Dijamin Ampuh Sembuhkan Kanker, Kunci Terbaik Jaga Kesehatan Tubuh Setiap Hari 

Lazada saat ini berstatus sebagai unicorn atau sama seperti Tokopedia dan BukaLapak yang berasal dari Indonesia.

Lazada mayoritas sahamnya di pegang oleh Alibaba di mana perusahaan asal China tersebut berinvestasi sebesar 1 miliar dolar AS pada tahun 2016.

Kemudian di tahun 2017, Alibaba kembali berinvestasi sebesar 1 miliar dolar AS, dan di tahun 2018 menambahkannya menjadi 2 miliar dolar AS.

3. Sea

SEA yang sebelumnya dikenal sebagai Garena mencapai status unicorn pada tahun 2014.

Meskipun awalnya sebagai perusahaan gim, sekarang SEA telah mengoperasikan tiga lini bisnis utama, yaitu gim, e-commerce, dan finansial teknologi.

Baca Juga: Booster Vaksin Digalakkan, Laba Bisnis Pabrik Vaksin Meningkat Berkali-kali Lipat

Produk utama SEA dari sektor e-commerce adalah Shopee yang sangat terkenal di Indonesia.

SEA juga sudah menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan terbuka usai mencatatkan IPO di Bursa Efek New York pada tahun 2017.

Baca Juga: Bersiap Hadapi Serangan dari China, Taiwan Pilih Aktifkan Lagi Program Wajib Militer

4. Razer 

Perusahaan teknologi gim Razer menjadi unicorn pada tahun 2015. Sama seperti SEA, Razer telah menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan publik setelah mendaftarkannya di Bursa Efek Hong Kong pada tahun 2017.

Menurut Bloomberg, Razer saat bernilai sekitar 1,9 miliar dolar AS atau setara Rp21 triliun. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x