LINGKAR MADIUN – Dunia menghadapi ancaman serius serius pandemi, itulah yang digagas oleh para ilmuwan lingkungan beberapa pekan ini.
Kemasan makanan adalah sumber utama limbah dunia, sehingga kemasan dengan embel-embel ‘ramah lingkungan‘ dan dapat digunakan kembali (reuse) banyak diproduksi.
Meskipun sekilas lebih aman daripada penggunaan kemasan plastik, para peneliti justru meragukan bahwa kemasan reusable sebenarnya bisa lebih buruk bagi lingkungan daripada kemasan sekali pakai.
Kemasan reusable harus lebih kuat dan tahan lama agar dapat digunakan beberapa kali dan harus dibersihkan setelah setiap kali digunakan, proses tersebut mengkonsumsi lebih banyak bahan dan energi serta meningkatkan jejak karbon.
Hasil penelitian menunjukkan dengan jelas bahwa kemasan styrofoam sejauh ini merupakan pilihan terbaik untuk lingkungan di antara kemasan makanan sekali pakai.
Hal ini terutama karena styrofoam hanya menggunakan 7,8 gram bahan mentah dibandingkan dengan 31,8 gram kontainer PP.
Juga, styrofoam membutuhkan lebih sedikit listrik untuk produksi dibandingkan dengan kemasan aluminium.