Selain itu, kadar vitamin D yang rendah dalam tubuh juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya pneumonia dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat virus.
Dua kondisi ini sangat memengaruhi tingkat keparahan gejala pada penderita COVID-19.
Baca Juga: Didepak Persipura Jayapura, Boaz Solossa Pilih Gabung Borneo FC
Oleh karena itu, pemberian vitamin D untuk COVID-19 dipercaya mampu melawan infeksi virus Corona dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh.
Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan COVID-19. Namun, pemberian suplemen, seperti vitamin D, dipercaya mampu membantu pengobatan dan mempercepat pemulihan penderita COVID-19, terutama penderita yang tidak bergejala atau mengalami gejala ringan.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin D dengan kadar 10–25 mikrogram per hari dapat melindungi tubuh dari infeksi saluran pernapasan akut.
Baca Juga: Didepak Persipura Jayapura, Boaz Solossa Pilih Gabung Borneo FC
Selain itu, vitamin D untuk COVID-19 juga terbukti dapat menurunkan risiko terjadinya badai sitokin dan komplikasi lain terkait peradangan.