Vitamin D pun diketahui bisa menurunkan risiko terjadinya hipoksia dan penurunan kesadaran pada penderita COVID-19, serta kematian pada penderita yang berusia di atas 40 tahun.
Sebaliknya, kekurangan vitamin D diketahui dapat meningkatkan keparahan penyakit COVID-19, terutama pada penderita obesitas dan diabetes.
Baca Juga: Didepak Persipura Jayapura, Boaz Solossa Pilih Gabung Borneo FC
Namun, sayangnya, beberapa hasil di atas hanya berdasarkan penelitian dalam skala kecil.
Oleh karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas vitamin D untuk COVID-19, baik dalam pencegahan maupun pemulihan.***