Alffy lanjut menjelaskan bahwa suntikan dana dari Doni Salmanan ia pergunakan untuk segala kebutuhan produksi secara masal, baik dari seluruh seniman, kostum, tim videografi, tim animasi, tim musik, lokasi shooting, akomodasi, dan lainnya.
Musisi muda tersebut juga mengakui bahwa suntikan dana dari Doni Salmanan telah habis ditengah produksi karena digunakan untuk berbagai kebutuhan produksi.
Namun, Alffy dan tim bersyukur karena dari pihak Kemendikbudristek lanjut hadir membantu dalam proses pendanaan proyek tersebut.
“Bahkan jika kawan-kawan melihat dokumentasi behind the scene, ditengah produksi pun dana dari saudara DS telah habis. Kemudian “Kemendikbudristek” hadir membantu pendanaan kami meanjutkan proyek ini,” sambungnya.
Alffy menyatakan jika ia harus turut bertanggung jawab terkait kasus Doni Salmanan, ia mengaku bersedia menyerahkan seluruh perangkat komputer animasinya dan timnya dalam proses penyitaan.
“Kalaupun memang saya pribadi dinyatakan harus bertanggung jawab untuk mengembalikan biaya yang telah digunakan untuk produksi Wonderland Indonesia tsb.”
“Silahkan sita saja semua perangkat komputer animasi saya dan tim yang sedang kami bangun saat ini. Saya rasa itu cukup,” tulisnya.
Bahkan, Alffy menegaskan bahwa dirinya tidak menikmati suntikan dana dari Doni Salmanan sepeserpun untuk kebutuhan pribadinya.