LINGKAR MADIUN - Korea Utara menyatakan kesediaannya untuk mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea secara resmi seperti yang diusulkan oleh Korea Selatan.
Namun ketersediaan Korea Utara (Korut) tersebut disertai dengan beberapa syarat.
Korea Utara juga siap untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Korea Selatan apabila mereka memperlakukan Korut dengan "ketidakberpihakan" dan "saling menghormati."
Baca Juga: Booster Vaksin Digalakkan, Laba Bisnis Pabrik Vaksin Meningkat Berkali-kali Lipat
Pernyataan Korut tersebut diungkapkan oleh saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Yo-jong, pada Sabtu, 25 September 2021 lalu melalui media resmi pemerintah.
Pernyataan itu muncul hanya sehari setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengusulkan untuk mengakhiri Perang Korea.
Kim mengatakan bahwa Korut terbuka untuk diskusi dalam meningkatkan hubungan antar-Korea apabila Korea Selatan (Korsel) mengakhiri permusuhannya.
Kabar perdamaian dari Korut disambut baik oleh pihak Korsel pada Minggu, 26 September 2021, melalui Kementerian Unifikasi Korea.
Otoritas tersebut mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan untuk segera terlibat dalam pembicaraan dengan Korut.
Selain itu, Korsel juga mendesak pemulihan jalur komunikasi antara kedua Korea.
Kim mengatakan bahwa keinginan Korsel untuk memulihkan hubungan antar-Korea yang sangat kuat itu juga merupakan keinginan dari Korut.
Tetapi Kim menekankan bahwa itu semua hanya bisa terjadi ketika ada rasa saling menghormati antara kedua belah pihak.
Beberapa jam setelah pernyataan Kim tersebut, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa pemerintahan Biden mendukung dialog dan kerja sama antar-Korea. ***