LINGKAR MADIUN - Kementerian Pertahanan Rusia telah menyatakan pada 27 April bahwa pasukannya berhasil menghancurkan sejumlah senjata yang dipasok negara Barat untuk Ukraina.
Bahkan kementerian pertahanan Rusia menghancurkannya hanya dengan rudal jarak jauh.
“Di lokasi pabrik aluminium Zaporizhzhia, sebuah rudal jelajah jarak jauh Kalibr berpresisi tinggi menghancurkan sebuah gudang dengan pengiriman besar senjata dan amunisi asing, yang dipasok oleh AS dan negara-negara Eropa lainnya,” kata kementerian itu di pertemuan.
Sebelumnya, Rusia telah memberikan peringatan keras.
Baca Juga: RUSIA PERINGATKAN, Jika Bantuan Senjata Barat Terus Mengalir ke Ukraina, Negosiasi Sulit Dicapai
Bahkan Rusia terang-terangan meminta negara Barat untuk berhenti memberikan senjata ke Ukraina.
Karena dengan adanya pasokan besar senjata Barat, justru meningkatkan konflik dan akan menyebabkan lebih banyak korban.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pada 25 April bahwa Barat menyalakan perang dengan Rusia, melalui Ukraina.
Karena negara Barat secara terang-terangan sudah mengirimkan pasokan senjata canggih.
Baca Juga: Menjelang Lebaran Pemerintah Telah Putuskan Ekspor Minyak Goreng Diberhentikan
Seperti halnya rudal anti-tank Javelin, kendaraan lapis baja Baja dan drone canggih.
Hal tersebut dinilai negara Rusia, justru suatu tindakan provokatif.
Bahkan jika dihitung pengiriman pasokan senjata, justru akan memperpanjang konflik antara Rusia dan Ukraina.
Rusia pun tak segan menilai bahwa tindakan barat juga tidak akan membuat konflik ini akan berakhir.***