Setelah Dijatuhi Sanksi AS atas Kudeta Myanmar, Para Pengujuk Rasa Tetap Menentang Para Pemimpin Militer

- 13 Februari 2021, 11:00 WIB
Para pengunjuk rasa menentang junta Myanmar setelah AS menjatuhkan sanksi
Para pengunjuk rasa menentang junta Myanmar setelah AS menjatuhkan sanksi /Dok. CTV NEWS

Sanksi AS menargetkan 10 pejabat militer dan mantan yang dianggap bertanggung jawab atas kudeta, termasuk Min Aung Hlaing.

Baca Juga: Tata Cara Mengamalkan Dzikir dan Doa di Bulan Rajab Penuh Keistimewaan

Baca Juga: Keren! 6 Brand Produk Asli Indonesia Ini Berhasil Menembus Pasar Global, Diminati Berbagai Negara

Itu juga memasukkan tiga perusahaan permata dan giok ke daftar hitam yang dikatakan dimiliki atau dikendalikan oleh militer.

Min Aung Hlaing dan jenderal top lainnya sudah berada di bawah sanksi AS atas pelanggaran terhadap Muslim Rohingya dan minoritas lainnya, dan beberapa analis mempertanyakan apakah hukuman terbaru akan berdampak banyak.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan membahas Myanmar pada sesi khusus pada hari Jumat.

Baca Juga: Cek Fakta: Lowongan Kerja Pegawai Pandu PT Pelabuhan Indonesia II Dibuka 3-17 Februari 2021, Ini Penjelasannya

Baca Juga: 10 Keutamaan Puasa Rajab, Salah Satunya 8 Pintu Surga akan Dibuka

Protes tersebut telah menghidupkan kembali ingatan hampir setengah abad pemerintahan langsung militer, diselingi oleh tindakan keras berdarah, sampai militer mulai melepaskan sebagian kekuasaan pada tahun 2011.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah