LINGKAR MADIUN- Jaksa penuntut AS menuduh pada Selasa bahwa Honduras telah menjadi "negara narkotika" dengan pasukan keamanan dan politisi, termasuk Presiden Juan Orlando Hernandez, bekerja dengan pedagang untuk memindahkan sejumlah besar kokain ke Amerika Serikat.
Dalam pernyataan pembukaan kepada juri dalam persidangan tersangka pengedar narkoba Geovanny Fuentes Ramirez, jaksa penuntut mengatakan terdakwa telah membayar Hernandez untuk mendapatkan perlindungan dari pasukan keamanan di Honduras.
Fuentes Ramirez mengaku tidak bersalah pada hari Senin atas tuduhan perdagangan narkoba dan pelanggaran senjata terkait.
Baca Juga: Gejala-gejala Pasca Terinfeksi COVID-19, Salah Satunya Gejala Paling Umum adalah Kelelahan
"Dia tak tersentuh, bagian penting dari negara narkotika Honduras," kata jaksa Jacob Gutwillig tentang Fuentes Ramirez dalam pernyataan pembukaannya kepada juri, dilansir dari Reuters.
"Ini adalah pedagang kokain bersenjata yang kejam, yang bekerja dengan polisi, militer, politisi, termasuk presiden, yang menghasilkan jutaan membantu presiden memperdagangkan kokain."
Hernandez yang berulang kali membantah terlibat dalam perdagangan narkoba, adalah sekutu utama Amerika Serikat di bawah pemerintahan Obama dan Trump, baik dalam operasi imigrasi dan anti-narkotika di wilayah tersebut.