Presiden Afghanistan Bantah Tuduhan Berkhianat dan Utamakan Proses Damai Dengan Taliban

- 19 Agustus 2021, 09:13 WIB
Presiden Afghanistan Bantah Tuduhan Berkhianat dan Utamakan Proses Damai
Presiden Afghanistan Bantah Tuduhan Berkhianat dan Utamakan Proses Damai /Reuters

LINGKAR MADIUN – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani akhirnya angkat bicara mengenai kepergiannya dari Afghanistan.

Ghani berbicara melalui video yang ditayangkan live streaming akun media sosial resmi pada Rabu malam, 18 Agustus 2021.

Ghani tengah berada di negara pengasingan di Uni Emirat Arab (UAE).

Baca Juga: Presiden Afghanistan Dilaporkan ke Interpol Atas Tuduhan Pencurian Properti Publik

Dia mengatakan telah meninggalkan Kabul untuk mencegah pertumpahan darah dan membantah laporan bahwa telah membawa kabur sejumlah besar uang.

Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera, Ghani telah dikritik keras oleh jajaran menteri karena meninggalkan negara itu ketika pasukan Taliban memasuki Kabul.

“Jika saya tetap tinggal, saya akan menyaksikan pertumpahan darah di Kabul,” kata Ghani dalam video yang disiarkan di Facebook tersebut.

Baca Juga: Inilah Sejarah Taliban yang Telah Kembali Merebut Afghanistan, Begini Isi Janjinya Setelah Pengambilalihan

Ini merupakan klarifikasi resmi pertama Ghani sejak dikonfirmasi bahwa dia berada di UEA.

Menurut Ghani, dia meninggalkan Afghanistan atas saran pejabat pemerintah

“Kabul tidak boleh diubah menjadi Yaman atau Suriah lain karena perebutan kekuasaan, jadi saya terpaksa pergi,” ujar Ghani.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Siapkan Dana Rp7 Triliun Untuk Calon Imigran Dari Afghanistan

Ghani juga membantah rumor bahwa dia meninggalkan Afghanistan dengan membawa uang jutaan dolar.

“Saya pergi hanya dengan rompi dan beberapa pakaian. (Rumor yang) mengatakan bahwa saya telah membawa uang itu adalah pencemaran nama baik,” tutur Ghani dalam video tersebut.

“Tuduhan itu adalah kebohongan yang tidak berdasar. Anda bisa memastikannya ke petugas bea cukai,” tambahnya.

Baca Juga: Facebook Blokir Konten Terkait Taliban, Bentuk Tim Khusus untuk Cekal Konten Terorisme

Keberadaan presiden tidak diketahui sampai Rabu (sebelum video itu dirilis), dengan spekulasi bahwa Ghani telah melarikan diri ke Tajikistan, Uzbekistan, atau Oman.

Pada hari Rabu, UAE mengkonfirmasi bahwa negara itu menerima Ghani dan keluarganya atas alasan kemanusiaan.

Di sisi lain, Duta Besar Afghanistan untuk Tajikistan menuduh Ghani mencuri USD169 juta atau sekitar Rp2,4 triliun dari dana negara.

Baca Juga: Taliban Dilaporkan Telah Menyita Perangkat Biometrik Milik Militer Amerika Serikat, Begini Ulasannya

Duta Besar Mohammad Zahir Aghbar mengatakan pada konferensi pers hari Rabu bahwa Ghani membawa uang tersebut dan menyebut pelarian Ghani sebagai pengkhianatan.

James Bays dari Al Jazeera melaporkan dari PBB yang mengatakan itu adalah tuduhan yang berkembang di antara anggota senior mantan kabinetnya, termasuk menteri pertahanan Afghanistan Bismillah Khan.

“Bismillah Khan berkata di Twitter: ‘Mereka yang menjual negara harus dihukum dan ditangkap.’ Dia menambahkan tagar #InterpolArrestGhani,” kata Bays.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Bunga Atas Utang Perang Afghanistan Bisa Mencapai 6,5 Triliun Dollar, Berikut Rinciannya

Ghani juga mengatakan dalam video bahwa dia mendukung dialog damai antara Taliban dan mantan pejabat tinggi pemerintah.

Ghani juga mengupayakan untuk berdiskusi demi bisa kembali ke Afghanistan setelah mencari perlindungan di UEA.

“Saya dukung inisiatif pemerintah untuk negosiasi yang sedang berlangsung dengan Abdullah Abdullah dan mantan presiden (Afghanistan) Hamid Karzai. Saya ingin proses ini berhasil,” katanya.

Baca Juga: Amerika Berhasil Evakuasi 3,2 Ribu Orang dari Afghanistan, Jake Sullivan: Taliban Menjanjikan Jalan yang Aman

“Saya sedang berkonsultasi untuk kepulangan saya ke Afghanistan sehingga saya dapat melanjutkan upaya menegakkan keadilan (dan menjalankan) nilai-nilai Islam dan nasionalisme yang sejati,” pungkas Ghani.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah