Angka Pengangguran Tinggi, Pemerintah China Akan Buat Lapangan Pekerjaan Besar-besaran

- 31 Agustus 2021, 14:37 WIB
Ilustrasi pencari kerja di China.
Ilustrasi pencari kerja di China. /Vincent Yu/AP/

LINGKAR MADIUN - Sebagai negara dengan populasi terbanyak, China kini mempunyai masalah pengangguran yang cukup tinggi.

Faktor penyebab pengangguran tinggi adalah tidak sinkronnya lulusan perguruan tinggi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai.

Para pengangguran tersebut tidak mau bekerja dalam bidang-bidang kasar, mereka ingin bekerja di bidang perkantoran yang bergaji besar.

Baca Juga: Setelah Diakui di Indonesia, Vaksin Sputnik V dari Rusia Akan Diakui oleh Pemerintah Inggris

Di China, jarang ditemui pengangguran dari lulusan perguruan tinggi yang mau bekerja di sektor rendah, karena dianggap tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan mereka.

China sendiri menyebut bahwa sekarang taraf pendidikan warganya sudah meningkat, menjadikan banyak sekali lulusan sarjana yang menganggur.

Oleh karenanya, Pemerintah China kini membuat satu gagasan baru tentang lapangan kerja.

Baca Juga: Tak Dilepas Arsenal, Pemain Ini Ungkap Kekecewaan di Instagram dengan Emoji Menangis

Karena minat bekerja pada sektor rendah yang minim, membuat pemerintah China harus pintar-pintar membuat lapangan kerja baru.

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Xinhua News Agency, dijelaskan bahwa pemerintah China mulai membuat rencana lima tahun ke depan tentang pengangguran.

Dipimpin oleh kebijakan negara yang mengutamakan pekerjaan, Dewan Negara telah merilis rencana meningkatkan lapangan kerja untuk periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025).

Baca Juga: Wakil Ketua KPK Dihukum Potong Gaji Rp1,8 Juta, Sudirman Said: Seperti Pembantu Memecahkan Piring

Menambah lebih dari 55 juta pekerjaan perkotaan baru dalam lima tahun ke depan adalah salah satu tujuan pemerintah China.

Gao Gao, seorang pejabat senior di Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional mengatakan bahwa konflik utama dalam pekerjaan adalah konflik struktural.

Misalnya, konflik struktural terjadi ketika model pendidikan dan pelatihan di sistem pendidikan tinggi tidak sesuai dengan permintaan pasar.

Baca Juga: Taliban Rayakan Kemenangan Saat Tentara AS Terakhir Meninggalkan Afghanistan, Pejuang Taliban: Sudah Berakhir!

Terkait masalah lapangan pekerjaan tersebut, pemerintah China sudah menyiapkan langkah-langkah khusus di dalam Rencana Lima Tahun ke-14.

Selain menyiapkan langkah-langkah khusus, skema dukungan juga sudah disiapkan untuk pekerja yang terlibat dalam pekerjaan yang fleksibel dan bentuk pekerjaan baru.

"Kita akan mendorong pengembangan pekerjaan yang terkoordinasi di berbagai wilayah," ucap Li Zhong, wakil menteri sumber daya manusia dan jaminan sosial China. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah