"Pada awal pandemi, kami memiliki hampir 200 perawat," tambahnya.
Angka resmi menunjukkan bahwa 75.000 perawat bekerja di rumah sakit umum dan swasta Filipina, tetapi sekitar 109.000 lagi dibutuhkan.
Baca Juga: Australia Batalkan Kerja Sama Kapal Selam, Dubes Prancis: Kesalahan Diplomatik yang Besar
"Pandemi telah memperburuk kekurangan perawat yang sudah ada sebelumnya," ungkap Maristela Abenojar selaku Presiden Filipino Nurses United.
"Kekurangan staf kronis adalah karena gaji yang tidak memadai," imbuhnya.
Berdasarkan data resmi, seorang perawat tingkat pemula di rumah sakit umum dapat memperoleh 33.575 peso atau sekitar Rp9,6 juta per bulan.
Tetapi Abenojar mengatakan bahwa sebagian besar menggunakan kontrak jangka pendek yang menghasilkan 22.000 peso atau sekitar Rp6,3 juta.
Sementara itu, para perawat yang bekerja di sektor swasta hanya menghasilkan 8.000 peso atau sekitar Rp2,3 juta.
Akibat murahnya upah yang diterima, sekitar 40 persen perawat di rumah sakit swasta telah mengundurkan diri sejak awal pandemi, menurut Asosiasi Rumah Sakit Swasta Filipina.