Dalam pernyataannya, dikatakan bahwa perusahaan tersebut mencetak data yang berbeda pada sisi alamat dengan isi pemberitahuan.
Informasi yang salah itu mencakup jumlah uang pensiun, nomor induk pensiun, serta nama institusi keuangan.
Baca Juga: Kabar Gembira! Kerajaan Arab Saudi Memberikan Sinyal Positif, Izinkan Jemaah Umrah dari Indonesia
JPS mengungkapkan bahwa informasi tersebut tidak berisi nama atau nomor rekening bank penerima bantuan pensiun.
Jadi, penerima pensiun tidak bisa diidentifikasi dengan surat pemberitahuan itu.
Goto Shigeyuki selaku Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, menyampaikan permintaan maaf atas masalah tersebut.
Ia berjanji akan mencegah terjadinya kembali hal serupa dengan memperketat pengawasan layanan.
Goto menyatakan telah melaporkan masalah tersebut kepada Perdana Menteri Fumio Kishida.
Perdana Menteri kemudian memerintahkan kementerian melakukan upaya menyeluruh untuk menyelidiki masalah tersebut, memperbaiki sistem, dan membantu meredakan kekhawatiran masyarakat.