LINGKAR MADIUN - Dominasi China kini sudah hampir merajalela di segala bidang.
Perlu diketahui, dominasi tersebut tidak bisa terlepas dari upaya China untuk menjadi negara adidaya di dunia.
Hal tersebut tentu membuat Amerika Serikat (AS) sebagai negara adidaya untuk saat ini harus berhati-hati dan menyiapkan strategi baru.
Jika AS tidak melakukan tindakan, bisa saja China akan menyalip mereka.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Kantor Berita NHK, dijelaskan bahwa AS sudah mempunyai strategi untuk menghadapi China.
Dijelaskan dalam sebuah simposium ekonomi di AS, salah seorang pejabat tinggi dan pengamat ekonomi Amerika Serikat mengupayakan adanya strategi baru untuk menghalau dominasi China.
Hal tersebut terjadi karena tidak adanya komitmen yang ditepati oleh Beijing yang membuat AS harus menerapkan strategi-strategi baru.
Perwakilan Perdagangan AS Khaterine Tai menuduh para pemimpin China tidak dapat mewujudkan komitmennya.
Pada Senin, 4 Oktober 2021, ia mengungkapkan akan mengadakan perundingan yang terbuka dengan para pejabat di Beijing.
Baca Juga: Bersihkan Timbunan Kolesterol Dalam Hati, Inilah Cara Terbaik Hilangkan Semua Racun dalam Tubuh Anda
Katherine Tai menjabarkan rencana untuk kembali melibatkan China itu dalam pidato yang disampaikannya kepada sebuah lembaga kajian di Washington.
Menurutnya, para pejabat AS akan menggunakan serangkaian penuh alat perdagangan yang dimilikinya guna membela kepentingan AS dari kebijakan dan praktik yang merugikan.
Para pejabat China menyepakati dibuatnya perjanjian perdagangan tahun lalu dengan pemerintahan Trump.
Mereka berkomitmen untuk membeli setidaknya 200 miliar dolar lagi produk dan jasa AS sebelum akhir tahun ini.
Tai mengatakan pembelanjaan itu masih jauh, dan nilainya masih di bawah nilai perjanjian yang dijanjikan.
Menurutnya, China menggunakan subsidi berlebihan untuk meningkatkan industrinya sendiri.
Katherine Tai mengatakan para pejabat AS akan mengambil semua langkah yang diperlukan guna membela tenaga kerja AS.
Oleh karenanya, AS akan mendesak segera China untuk menepati janji-janjinya yang sudah ditandatangani oleh kedua negara tersebut. ***