Nigeria Diserang Teroris, 18 Jemaah Masjid Ditembaki Hingga Tewas Saat Melaksanakan Salat Subuh

- 28 Oktober 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi teroris.
Ilustrasi teroris. /Pexels/Jakson Martins

Tindakan tersebut membuat pemerintah Nigeria kebingungan mengurusi kelompok-kelompok Boko Haram.

Kondisi semakin rumit ketika muncul faksi-faksi lain di bawah Boko Haram yang membuat kondisi Nigeria semakin kacau.

Baca Juga: Alami Kerugian Miliaran Dolar AS Akibat COVID-19, Garuda Indonesia Akan Fokus ke Penerbangan Domestik 

Kekacauan yang ada di Nigeria awalnya melibatkan dua unsur agama, yakni agama Islam dan agama Kristen.

Kebanyakan warga Nigeria yang beragama Kristen membuat warga muslim minoritas untuk meminta kemerdekaannya sendiri.

Dalam beberapa catatan, mereka mengalami diskriminasi dari pemerintah setempat di masa lalu karena sifat pemerintah yang otoriter.

Baca Juga: Banyak Warga yang Kelaparan, Kudeta Militer Myanmar Dianggap Membawa Bencana Kemanusiaan 

Karena permintaan kemerdekaan tersebut tidak dikabulkan, warga muslim membentuk sistem perlawanan bernama Boko Haram.

Tindakan tersebut membuat warga Nigeria lain yang beragama Kristen membentuk faksi sendiri, yaitu faksi ekstrimis yang berusaha menangkal Boko Haram.

Eksistensi faksi ini tidak terlihat jelas, namun mereka juga sering melakukan beberapa teror di Nigeria, seperti teror yang terjadi pada 25 Oktober lalu. ***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah