“Untuk mencapai target 2030 dan target netralitas karbon 2050, kita perlu memaksimalkan penggunaan energi terbarukan,” katanya.
Kementerian akan mempromosikan tenaga surya khususnya untuk memenuhi target 2030 karena metode pembangkitan itu dapat diterapkan dengan cepat.
Emisi Jepang melonjak setelah bencana nuklir 2011 di Fukushima yang menyebabkan penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir dan meningkatkan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5,6 SR Mengguncang Qinghai China pada 15 April 2022
Akan tetapi telah berubah lebih rendah sejak mencapai puncak 1,41 miliar ton pada tahun 2013 sampai 2014.
Sepuluh reaktor telah dihidupkan kembali, paling banyak sejak insiden Fukushima, meskipun hanya lima yang saat ini beroperasi.
Energi terbarukan menyumbang 19,8 persen dari pembangkit tenaga listrik sebesar satu triliun kilowatt jam pada 2020 sampai 2021, naik 1,6 poin persentase dari tahun sebelumnya.
Energi nuklir turun 2,3 poin persentase menjadi 3,9 persen, sementara tenaga panas naik 76,3 persen, naik 0,7 poin persentase, data kementerian industri.***