LINGKAR MADIUN - Brahim Issaoui (21) pemuda Tunisia yang menjadi pelaku penikaman yang menewaskan tiga orang di Basilika Notre Dame Nice, Prancis, itu menyisakan tanda tanya
Para penyelidik dari Prancis, Tunisia, dan Italia sedang mencoba untuk menentukan motif tersangka utama Ibrahim Issaoui.
Baca Juga: Prancis dan Turki Kian Meruncing, Emmanuel Macron: Turki Mengambil Sikap Perang dengan Sekutu NATO
Baca Juga: Setelah Serangan Bertubi-tubi di Prancis, Partai Sayap Kanan Serukan Usir Imigran
Ia berhasil ditangkap dengan beberapa tembakan yang bersarang di tubuhnya dan tengah dirawat di rumah sakit.
Saat ditemui di kediaman keluarganya di Kota Thina, Tunisia, sang ibu menangis mengetahui Brahim menjadi tersangka aksi teror di Prancis.
Baca Juga: Setelah Lama Tak Muncul, Akhirnya Raja Thailand Vajiralongkorn Turun ke Jalan Menyapa Pendukungnya
Mereka juga mengungkapkan kebingungan. Sebab mereka mengenal Issaoui adalah pemuda yang minum alkohol dan tidak menunjukkan tanda-tanda radikalisme.
“Kami ingin kebenaran tentang bagaimana putra saya melakukan serangan teroris ini. Saya ingin melihat apa yang ditunjukkan oleh kamera pengintai. Saya tidak akan menyerahkan hak anak saya di luar negeri. Saya ingin anak saya, hidup atau mati, ”kata ibunya diselingi air mata, Gamra, dikutip dari Indian Expres pada Senin, 2 November 2020.