Penembakan Brutal di Wina, Perdana Menteri Armenia Sebut Austria Punya Musuh yang Sama

- 4 November 2020, 10:46 WIB
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan .
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan . /Twitter/@Nikol Pashinyan

“Sulit untuk mengatakan dengan pasti apakah itu hanya satu penyerang atau beberapa penyerang. Banyak saksi yang terluka, merasa trauma, dan kami harus menganalisis datanya. Ini akan memakan waktu… pada tahap ini tidak ada jawaban yang pasti,” tambahnya.

Direktur jenderal keamanan publik Wina, Franz Ruf, mengatakan pihak berwenang telah bekerja semalam untuk mengidentifikasi penyerang yang terbunuh.

Baca Juga: Pemerintah Beri Kemudahan UMKM Melalui UU Cipta Kerja

Penyerang ditembak mati di luar gereja St Rupert, tubuhnya dibalut dengan rompi bahan peledak imitasi dan sekantong amunisi.

"Rumah pelaku sedang digeledah," katanya, tetapi dia mengatakan pihak berwenang tidak akan merilis rincian penyerang yang tewas karena takut membahayakan penyelidikan yang sedang berlangsung.

Ruf mengatakan rekaman video dari insiden tersebut akan membantu polisi mengumpulkan urutan kejadian yang tepat: "20.000 video telah diunggah dan diberikan kepada kami, dan kami telah mencari 20% dari konten ini," katanya.

Baca Juga: Begal Pesepeda Jakarta Tertangkap, Hingga Teror Wina yang Masih Berlanjut

Ditanya apakah penembakan itu dimotivasi oleh ekstremisme Islam atau oleh anti-semitisme, Ruf berkata: “Jelas bahwa ini adalah orang yang  radikal, dan jauh lebih  dari itu, kami tidak dapat mengatakan apa-apa karena kami masih menyelidiki.”

Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, mengonfirmasi bahwa pihak berwenang mengidintifikasi penembakan itu sebagai serangan teroris dan mengatakan pria bersenjata itu adalah simpatisan ISIS.

"Kami telah mengalami serangan dari seorang teroris Islam," katanya pada konferensi pers Selasa pagi.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: The Guardian Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah