Sir Sean Connery, best known for his role of James Bond, passed away today at the age of 90. In 1967, Connery visited Israel and took this historic picture with then IAF Commander Maj. Gen. Moti Hod with the background of an Iraqi MiG-21, numbered '007' after Bond. RIP. pic.twitter.com/yxdS4OQDSs— Israeli Air Force (@IAFsite) October 31, 2020
Tentu saja Israel sebagai negara minoritas di Timur Tengah merasa terancam dengan kehadiran MiG-21 jet tempur buatan Soviet. Apalagi jika pesawat tersebut lebih unggul daripada jet tempur Mirage III yang mereka gunakan.
Untuk memenangkan pertempuran, mereka membutuhkan banyak rincian mengenai pesawat itu. Sayangnya, Israel tidak bisa membeli MiG-21.
Baca Juga: Trump Sindir Joe Biden Unggul di Wisconsin dan Michigan: Ini Buruk Untuk Negara Kita
Israel Air Force atau Angakatan Udara Israel (IAF) pun minta bantuan intelejen Israel untuk membantu memecahkan masalah tersebut.
Pada tahun 1963, Mossad atau Badan Intelijen Nasional Israel, melakukan operasi untuk memperoleh jet Mikoyan-Gurevich MiG-21, dalam sebuah misi bernama Operation Diamond.
Bak sebuah film, pencurian itu tak berjalan mulus. Sebelum sukses mengakuisisi jet tempur MiG-21, Mossad mengalami dua kali kegagalan.
Baca Juga: Beredar Kabar Pengecekan IMEI HP Dipantau Intel Kepolisian Negara? Lihat Faktanya di Sini
Upaya pertama dilakukan di Mesir ketika seorang pria bernama Adib Hanna merupakan pilot Angkatan Udara Mesir, ditawari hadiah uang tunai oleh agen Mossad Jean Thomas, untuk membelokkan dan menerbangkan pesawat ke MiG-21 itu ke Israel.
Namun, rencana agen Mossad itu diketahui oleh Mesir sehingga agen tersebut dihukum gantung oleh pihak Mesir.
Dalam upaya kedua, Mossad pun tak berhasil. Agen Mossad mendekati pilot Mesir lainnya. Kapten Mohammad Abbas Helmy.