Pemilu Amerika Serikat, Pengamat: Lebih Mirip Politik Indoensia Jika Trump jadi Menhannya Biden

- 5 November 2020, 13:19 WIB
Trump and Biden
Trump and Biden /Daily Mail

LINGKAR MADIUN – Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat menjadi sorotan publik di dunia. Beberapa pengamat membandingkan Pilpres Amerika Serikat dengan Pilpres Indonesa tahun lalu.

Mereka membandingkan Pilpres yang menyandingkan Donald Trump dengan Joe Biden seperti Pilpres di Indonesia Joko Widodo dan Prabowo Subianto tahun lalu.

Baca Juga: Berikut 5 Fakta Mengejutkan Pilpres Amerika 2020, Salah Satunya Biden Ukir Sejarah Suara Terbanyak

Baca Juga: Indonesia Resmi Alami Resesi! BPS Rilis Ekonomi Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen

Misalnya Prabowo pernah mengklaim pada Pilpres 2019 bahwa dirinyatelah memenangi pemilu. Prabowo mengklaim kemenangan Pilpres 2019 pada 17 April  2019.

Kala itu, proses penghitungan suara masih berjalan di TPS. Dia mengklaim menang merujuk data exit poll pihaknya.

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Sudah Diundangkan Jadi UU No. 11 Tahun 2020, Pemohon Ajukan Perbaikan Permohonan

Di hari yang sama yakni 17 April, Prabowo kembali mengklaim sebagai pemenang pilpres. Ia merujuk exit poll timnya. 

Tanpa melihat hasil quick count lembaga survei yang menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul sementara.

Baca Juga: 25 Persen Kendaraan Bermotor di Tulungagung Menunggak Pajak, Total Tunggakan Hingga Rp48,9 M

Begitu juga di Amerika Serikat, salah satu kandidat Donald Trump mengklaim sudah menang padahal hasil akhir dari pemilu itu belum diumumkan secara resmi.

Trump mengumumkan kemenangannya itu pada Rabu, 5 November 2020 dini hari. Dalam pidatonya itu, Trump mengumumkan kemenangannya di sejumlah negara bagian, seperti Florida, Texas, Georgia, North Carolina dan Pennsylvania.

Baca Juga: Hakim MK Ingatkan Pemohon Uji Undang-Undang Ciptaker Hati-Hati Cantumkan Pasal

Tak hanya itu, diketahui Joe Biden berdasarkan data unggul atas Trump dengan memperoleh 264 electoral vote. Meskipun hasil itu belum hasil akhir, namun Trump mengklaim bahwa dirinya dicurangi pada Pilpres kali ini.

Tim Kampanye Donald Trump bahkan sudah mengajukan tuntutan ke Michigan untuk menghentikan perhitungan hasil suara.

Baca Juga: Daffodil, Bunga Hias Lambang Kebahagiaan dan Keberuntungan, Simak Ulasan Berikut Ini

“Hari ini kami telah mengajukan tuntutan ke pengadilan klaim Michigan untuk menghentikan penghitungan suara sampai akses yang sah diberikan,” ucap wakil dari tim kampanye Trump.

Klaim Trum yang tampak terburut-buru itu, tentu saja mendapat respon dari publik. Terutama di media sosial sudah ramai dengan komentar dan pembicaraan mengenai pemilu tersebut.

Baca Juga: Mengenal Bunga Hias Carnation Simbol Perasaan Manusia, Simak Ulasan Berikut Ini

Bahkan drama Pilpres Amerika itu ditanggapai Kepala Biro media ABC News di Amerika Serikat, David Lipson di akun Twitternya, @davidlipson.

David Lipson teringat dengan Pilpres tahun lalu di Indonesia yang mempertemukan Jokowi dan Prabowo. Di mana Prabowo juga mengklaim sudah menang padahal hasil akhir belum diumumkan secara resmi.

Baca Juga: Menghebohkan, Ayah Song Joong Ki Ungkap Alasan Perceraian Song Joong Ki dan Song Hye Kyo

"Merasa seperti politik Indonesia," tulis David Lipson di akun Twitternya.

Sontak, cuitan David Lipson mendapat banyak tanggapan. Salah satunya dari dosen dan pakar Asia Tenggara di Australian National University, Dr Ross Tapsell melalui akunnya, @RossTapsell.

Dr. Ross Tapsell dengan nada satir membenarkan cuitan dari David Lipson. Namun tak sepenuhnya benar. Merujuk politik di Indonesia, akhirnya Prabowo menjadi Menteri Pertahanan kabinet Jokowi.

Hal itu akan sama persis jika Trump akhirnya menjadi Menteri Pertahanan Biden.

Baca Juga: Ternyata Beginilah Perasaan Idol K-Pop Tentang Visual Grup Mereka, Simak Ulasan Berikut Ini

"Benar. Tapi itu bukan politik Indonesia yang sebenarnya kecuali Trump akhirnya menjadi Menteri Pertahanan Biden," cuit Tapsell, membalas pernyataan Lipson.

Sementara itu, Joe Biden mengambil pendekatan yang lebih terukur dalam komunikasi dibandingkan dengan Donald Trump.

Biden mengatakan lebih lanjut bahwa Pemilu itu bukan tempat dirinya atau Trump  untuk mengumumkan kemenangan. Melainkan itu hak dari para pemilih.

Baca Juga: Romantisme Shin Se Kyung dan Im Siwan dalam Drama Korea Run On, Begini Kisahnya

Selain itu, pidato Trump tersebut juga ditanggapi oleh manajer kampanye Joe Biden, Jen O'Malley Dillon. Ia menyebut pidato Trump keterlaluan dan tidak benar adanya.

"Pernyataan presiden malam ini tentang mencoba menghentikan perhitungan surat suara sangat keterlaluan, belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak benar," kata Dillon.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: The Guardian Twitter ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x