LINGKAR MADIUN - Jika Anda sedang mengalami haid yang tidak lancar, maka Anda sangat disarankan untuk meminum satu racikan jamu.
Jamu tersebut bernama kunyit asam atau dalam bahasa Jawa dikenal kunir asem sebagai salah satu jamu yang mempunyai resep sederhana dan bahan-bahannya juga mudah dicari di pasaran.
Kunir asem dapat mengatasi haid yang tidak lancar dan rasa nyeri, karena mengandung senyawa kurkumin.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Jurnal Jamu Indonesia oleh M. Jalil dkk, Kurkumin dapat mengurangi aliran masuk ion kalsium pada sel-sel epitel uterus dan mengurangi produksi prostaglandin.
Jamu kunir asem oleh masyarakat Sampang Madura digunakan untuk jamu segar, dan selain itu juga dapat menghindarkan dari panas dalam atau sariawan.
Manfaat lain adalah memperlancar pencernaan, sehingga buang air besar menjadi mudah.
Bahkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Thomas (2006), kunyit dapat menghilangkan jerawat sehingga menjadikan wajah bersih.
Selain menghilangkan jerawat, kunyit juga bisa mengatasi asam lambung dan maag.
Teknik pembuatannya adalah dengan mencincang kunyit, kemudian direbus dengan satu setengah gelas air sampai mendidih, lalu saring air rebusan kunyit ke dalam gelas.
Baca Juga: Profil dan Biodata Shesar Hiren Rhustavito, Penentu Kemenangan Indonesia di Piala Thomas Cup 2020
Bukan hanya itu saja, kunir asem juga bisa menjadi antibiotik bagi tubuh.
Hal ini sesuai dengan penelitian Lim 2016, bahwa kurkumin memiliki aktivitas anti mikrobia di mana dapat membebaskan sitokin pro-inflamatori untuk melawan sel bakteri.
Kunir asem membuat badan segar, karena kandungan vitamin C yang ada di dalamnya sebanyak 2 miligram per 100 gram.
Baca Juga: Ternyata Konsumsi Ikan Lele Secara Rutin Baik untuk Kesehatan, Mengandung Kaya Asam Lemak Omega-3
Vitamin C dapat menghasilkan zat kolagen. Kolagen berperan dalam perbaikan tulang rawan, gigi, dan kulit.
Walaupun kunir asem memberikan manfaat bagi kesehatan, perlu diperhatikan asas higienitas alat, bahan, dan proses pembuatan.
Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Solihah, ditemukan 93,7 persen jamu kunir asem di Merbung yang tidak layak minum karena tidak higienis. ***