5 Tipe Nafsu Makan Penuh Dengan Emosional, Mungkin Kamu Salah Satunya, Simak Ulasannya Disini!

- 12 Januari 2021, 20:52 WIB
Ilustrasi makanan cepat saji /
Ilustrasi makanan cepat saji / // Pexels / Robin Stickel /

LINGKAR MADIUN - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa emosi ternyata mempengaruhi pola makan seseorang.

Seorang hipnoterapis, setiap kali seseorang merasakan emositertentu maka pola makannya akan menyesuaikan. Pola makanini selain mempengaruhi porsi juga membuat kita ketagihan dansulit mengontrol nafsu makan.

Pada jenis emotional eater, orang mengisi perut mereka denganberbagai jenis olahan karbohidrat untuk mengisi kebosanan, kesedihan atau kesepian mereka.

Baca Juga: Tiga Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Teridentifikasi, Berikut Identitasnya

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Nasib Jokowi di Tahun 2021, Benarkah Akan Ada Peristiwa Besar? Simak Ulasannya

Rasa kenyang usaimengonsumsi makanan lembut atau manis seperti kue dan eskrim membuat mereka lebih tenang dan puas, Berikut lima emosional dalam menyantap makanan:

1. The Angry Eater

Angry eater lebih senang mengonsumsi makanan berteksturrenyah atau sedikit keras karena mereka menemukan sensasinyaman saat mengunyah makanan keras di saat kondisi tegangatau penuh amarah.

Pemakan yang marah seringkali adalahorang-orang yang mudah berkelahi dengan teman dan anggotakeluarga. Bagi pemakan yang sedang marah, amarah mungkindatang sebagai ledakan emosi yang cepat atau bertahan dalamjangka panjang.

Baca Juga: Tiga Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Teridentifikasi, Berikut Identitasnya

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Nasib Jokowi di Tahun 2021, Benarkah Akan Ada Peristiwa Besar? Simak Ulasannya

2. The Celebratory Eater

Dia merayakan setiap momen bahagia dengan makanan danmelakukannya terlalu berlebihan. Baginya, ada sesuatu untukdirayakan setiap hari, dan dia tidak tahu cara lain untukmenandai momen bahagia.

Bagi sebagian orang, hanya dengansuasana hati yang baik sudah cukup untuk memicu makan secaraemosional.

Mereka mendapatkan hubungan baru itu tinggi atausenyum matahari bersinar, dan mereka menyatukan perasaanbaik itu dengan makanan.

Baca Juga: Tiga Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Teridentifikasi, Berikut Identitasnya

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Nasib Jokowi di Tahun 2021, Benarkah Akan Ada Peristiwa Besar? Simak Ulasannya

3. The Setressed Eater

Pemakan stres adalah tipe orang yang merasa kewalahan di bawah tekanan dan beralih ke makanan sebagai obat penawaryang menenangkan.

Dia bisa menghadapi banyak tanggungjawab atau hanya melalui peristiwa kehidupan yang sangat sulit.

Yang pertama adalah hal yang benar-benar harus andakhawatirkan, karena stres makan kronis terikat dalam hal-halsehari dan bisa lebih sulit untuk dihentikan.

Baca Juga: Tiga Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Teridentifikasi, Berikut Identitasnya

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Nasib Jokowi di Tahun 2021, Benarkah Akan Ada Peristiwa Besar? Simak Ulasannya

4. The Sad Eater

Dia beralih ke makanan ketika keadaan menjadi sulit dan diaperlu dihibur. Ini bisa terjadi sekali di bulan tertentu sebagai respons terhadap peristiwa besar seperti kematian dalamkeluarga atau bisa terjadi sepanjang waktu karena perasaan sedihatau kesepian yang masih ada.

Yang ini mungkin membuat Andaberpikir tentang contoh makan emosional yang paling khas, makan pedas ketika putus hubungan dengan pasangan secara berlebihan.

Baca Juga: Tiga Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Teridentifikasi, Berikut Identitasnya

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Nasib Jokowi di Tahun 2021, Benarkah Akan Ada Peristiwa Besar? Simak Ulasannya

5. The Unfulfilled Eater

Beberapa orang makan karena mereka merasa tidak puas, dalamsatu atau beberapa bidang kehidupan.

Misalnya, mungkin itupekerjaan buntu atau hubungan yang membuat mereka terjebakatau hanya perasaan umum tanpa tujuan.

Baca Juga: Tiga Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Teridentifikasi, Berikut Identitasnya

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Nasib Jokowi di Tahun 2021, Benarkah Akan Ada Peristiwa Besar? Simak Ulasannya

Orang yang mengalamiemosi ini makan untuk mengisi kekosongan. Untuk berhenti, mereka perlu menemukan cara memberi makan diri sendiri yang tidak melibatkan makanan.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x