Setelah lulus, Zaidul Akbar pernah praktik di rumah sakit Balikpapan dan Jakarta.
Setelah tidak lagi bekerja di rumah sakit umum dan mendalami pengobatan Islam, Zaidul Akbar lebih sering mengisi seminar dan kajian yang digelar di berbagai lembaga.
Hal yang selalu ia tegaskan adalah untuk menjadikan makanan sebagai obat.
Zaidul mengaku turun berdakwah karena masalah kehalalan obat. Menurutnya, masalah halal haram sangat penting bagi kelangsungan hidup seseorang.
Dengan hal tersebut, ia kemudian banyak belajar dan berdiskusi soal bekam, herbal, dan thibbun nabawi. ***