LINGKAR MADIUN - Diabetes mempengaruhi kesehatan sejumlah besar orang di seluruh dunia. Kondisi diabetes paling sering berkembang pada orang paruh baya.
Sebuah studi pada tahun 2020 menemukan trik cepat yang dapat membantu kamu atau ahli kesehatan dalam menentukan risiko terkena diabetes tipe 2.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Annals of Medicine menemukan bahwa kekuatan genggaman dapat digunakan sebagai cara cepat dan murah bagi ahli kesehatan untuk mengidentifikasi risiko terkena diabetes tipe 2.
Dalam penelitian tersebut, subjek diminta untuk meremas pegangan handgrip dynamometer dengan kedua tangan mereka menggunakan upaya maksimal selama lima detik berturut-turut.
Dengan hasil eksperimen tersebut, peneliti menemukan bahwa risiko diabetes tipe 2 berkurang setengahnya untuk setiap unit peningkatan kekuatan genggaman.
Sementara kekuatan genggaman secara konsisten dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2, para peneliti sebelumnya belum pernah mengeksplorasi menggunakan alat ini untuk membantu petugas kesehatan menilai kemungkinan pasien terkena penyakit diabetes tipe 2.
Baca Juga: Viral! Kasus Paidi Jadi Bukti Ketidakadilan Hukum di Indonesia? Anak Paidi: Kita Akan Maju Banding!
Dilansir Lingkar Madiun dari Best Life Online pada 15 Juni 2022, berkurangnya kekuatan otot, yang diukur dengan kekuatan genggaman, juga bisa menjadi tanda penyakit lain.
Sebagai catatan penelitian, berkurangnya kekuatan otot telah dikaitkan dengan kematian dini, penyakit kardiovaskular dan cacat lainnya.
Temuan ini mungkin memiliki implikasi untuk pengembangan strategi pencegahan diabetes tipe 2.
Penilaian handgrip sederhana, murah, dan tidak memerlukan keahlian dan sumber daya yang sangat terampil.
Selain itu, berpotensi digunakan dalam identifikasi awal individu yang berisiko tinggi terkena diabetes tipe di masa depan.
Berbagai faktor lainnya yang dapat memprediksi risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 diantaranya merokok, kegemukan, ketidakaktifan fisik, dan usia.***