Syarat dan Informasi Lengkap Program Kampus Merdeka Pejuang Muda, Mahasiswa Akan Mendapat Uang Saku!

- 22 September 2021, 11:32 WIB
Logo Kampus Merdeka
Logo Kampus Merdeka /

LINGKAR MADIUN-Pada 17 September 2021 telah resmi diluncurkan program Program Kampus Merdeka Pejuang Muda kolaborasi Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Peluncuran yang dilakukan secara daring ini menjadi bagian dari upaya percepatan pengentasan masalah sosial di Indonesia.

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini memaparkan jika program ini menjadi laboratorium sosial bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya sehingga dapat memberi dampak sosial secara konkret.

Baca Juga: Obat untuk Kuda dan Sapi Bisa Dijadikan Sebagai Obat COVID-19, Benarkah? Ini Kata Ahli Kesehatan

Selain itu mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah.

Berikut ruang lingkup yang akan ditugaskan pada mahasiswa dalam program Kampus Merdeka Pejuang Muda ini

Baca Juga: Mengejutkan! Minum Ramuan Herbal Ini, Seketika Hipertensi Turun, Cara Membuat Mudah Khasiatnya Juara 

  • Mahasiswa turun langsung ke daerah yang membutuhkan bantuan
  • Mahasiswa akan berkolaborasi (magang) di Kementerian Sosial untuk mendukung program-programnya
  • Bersama Kementerian Sosial, mahasiswa akan merancang dan mengeksekusi program sosial yang relevan untuk daerah tersebut
  • Mahasiswa juga akan merancang digital campaign untuk mendukung program sosial yang dijalankan

Baca Juga: Kemendikbudristek Alokasikan Rp745 M Untuk Mahasiswa, Nadiem: Jangan Sampai Mahasiswa Berhenti Kuliah

Dalam program yang setara dengan 20 SKS ini dibagi menjadi beberapa kategori yang dapat dipilih mahasiswa, yakni:

1. Pengembangan bantuan sosial yang berkelanjutan. Serta, kegiatan memverifikasi dan validasi (quality assurance) penerima bantuan sosial dan sembako.

2. Pemberdayaan Fakir Miskin dan Lansia Inovasi Program sosial untuk membantu fakir miskin dan atau lansia.

3. Pola Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan

Pengembangan program kesehatan lingkungan bagi masyarakat kurang mampu serta memperkuat gaya hidup sehat di seluruh level masyarakat.

Baca Juga: 22.000 Mahasiswa Lulus Program Kampus Mengajar, Nadiem: Bisa Mengabdikan Diri Mulai 2 Agustus 2021 

4. Fasilitas untuk Kepentingan Umum

Pembangunan fasilitas untuk kepentingan umum di wilayah pasca bencana (Nusa Tenggara Timur) seperti Micro-hidro, rutilahu dan Community center.

Bagi mahasiswa yang hendak mendaftar menjadi bagian dari pejuang muda harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Baca Juga: Jika Anda Berusia di Atas 65 Tahun, Hindari Minuman Ini, Sebab Mengakibatkan Sesak Napas Imun Menurun

  • Mahasiswa dengan program studi S1/Pendidikan vokasi jurusan kedokteran, kesehatan masyrakat, komunikasi, sosial, manajemen, teknik sipil, lingkungan, arsitektur, teknik industri, teknik informatika dan jurusan eksakta maupun sosial lainnya.
  • Mahasiswa perguruan tinggi aktif yang minimal berada di semester 5 dengan IPK Minimal 2,75
  • Memiliki pengalaman organisasi di lingkungan kampus maupun luar kampus
  • Memiliki kemampuan kerjasama dan komunikasi yang baik
  • Memiliki komitmen mengikuti dan menyelesaikan program Pejuang Muda
  • Bersedia mengikuti kegiatan secara online maupun offline
  • Tidak terikat program sejenis di institusi atau lembaga lain
  • Mendaftar melalui pejuangmuda.kemsos.go.id
  • Mengunggah Transkrip nilai terakhir, Curriculum Vitae (CV), serta Essay tentang Social Entrepreneurship

Baca Juga: Sekolah di Afghanistan Kembali Dibuka, Tetapi Hanya untuk Laki-laki Saja

Selain mendapat pengalaman langsung di lapangan, mahasiswa juga diberi fasilitas seperti uang saku, transport PP, atribut (kaos, jaket, rompi, topi rimba, tas ransel), serta anggaran hibah dalam negeri atau Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial.

Dalam prakteknya kegiatan akan dilakukan melalui dua bentuk yakni offline dan online.

Aktivitas offline yakni mahasiswa turun langsung ke lapangan dengan terlibat aktif dalam yayasan, panti atau balai sosial di daerah.

Baca Juga: Ramal Masa Depan Kiano Tiger Wong, Indigo Sebut Punya Jiwa Bisnis Kuat dan Bakal Jadi Menantu Politikus? 

Sedangkan aktivitas online dilakukan mahasiswa agar lebih inklusif sehingga menjadi jembatan bagi daerah dan publik luas yang tergerak membantu.

Pendaftaran program ini dibuka mulai 18-30 September 2021 dengan kuota sebanyak 5.140 mahasiswa untuk 514 daerah di Indonesia.

Baca Juga: Amalkan Setiap Maghrib dan Subuh Baca 9 Kali 2 Ayat Ini! Derajat Bertambah, Rezeki Berlimpah, Nasib Berubah 

Sejak 5 hari setelah pendaftaran dibuka sudah mencapai 1.243 pendaftar yang akan melalui seleksi administratif (kelengkapan dan kesesuaian berkas calon peserta serta kualitas essay), seleksi tertulis, dan seleksi wawancara oleh tim panelis.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Kemensos Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah