“Kabul tidak boleh diubah menjadi Yaman atau Suriah lain karena perebutan kekuasaan, jadi saya terpaksa pergi,” ujar Ghani.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Siapkan Dana Rp7 Triliun Untuk Calon Imigran Dari Afghanistan
Ghani juga membantah rumor bahwa dia meninggalkan Afghanistan dengan membawa uang jutaan dolar.
“Saya pergi hanya dengan rompi dan beberapa pakaian. (Rumor yang) mengatakan bahwa saya telah membawa uang itu adalah pencemaran nama baik,” tutur Ghani dalam video tersebut.
“Tuduhan itu adalah kebohongan yang tidak berdasar. Anda bisa memastikannya ke petugas bea cukai,” tambahnya.
Baca Juga: Facebook Blokir Konten Terkait Taliban, Bentuk Tim Khusus untuk Cekal Konten Terorisme
Keberadaan presiden tidak diketahui sampai Rabu (sebelum video itu dirilis), dengan spekulasi bahwa Ghani telah melarikan diri ke Tajikistan, Uzbekistan, atau Oman.
Pada hari Rabu, UAE mengkonfirmasi bahwa negara itu menerima Ghani dan keluarganya atas alasan kemanusiaan.
Di sisi lain, Duta Besar Afghanistan untuk Tajikistan menuduh Ghani mencuri USD169 juta atau sekitar Rp2,4 triliun dari dana negara.
Baca Juga: Taliban Dilaporkan Telah Menyita Perangkat Biometrik Milik Militer Amerika Serikat, Begini Ulasannya