LINGKAR MADIUN – Kondisi Afghanistan masih tegang setelah kembalinya kekuasaan Taliban.
Kelompok bersenjata itu kini mulai berani mengibarkan bendera Taliban dan menurunkan bendera resmi Afghanistan.
Namun banyak warga yang masih belum terima jika Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan, seperti yang terjadi di kota Jalalabad.
Baca Juga: Presiden Afghanistan Bantah Tuduhan Berkhianat dan Utamakan Proses Damai Dengan Taliban
Dikutip Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera, bendera hitam-putih Taliban berkibar di bundaran di Jalalabad, yang terletak sekitar 115 km sebelah timur ibu kota Kabul.
Warga pun langsung menurunkan bendera Taliban dan mengganti dengan bendera pemerintah Afghanistan sebelumnya pada Rabu pagi, 18 Agustus 2021.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan kerumunan di Lapangan Pashtunistan karena kejadian tersebut.
Lalu terdengar suara tembakan sehingga massa membubarkan diri.
Baca Juga: Presiden Afghanistan Dilaporkan ke Interpol Atas Tuduhan Pencurian Properti Publik
Dalam video lain yang viral, tampak banyak warga yang berunjuk rasa sambil mengibarkan bendera Afghanistan di jalan.
Jalalabad adalah pusat tradisional perayaan hari kemerdekaan di Afghanistan, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 19 Agustus.
Warga selalu memperingati hari ketika pemerintah Inggris mengakui kemerdekaan Afghanistan pada tahun 1919, mengakhiri perang Anglo-Afghanistan ketiga.
Penembakan juga dilaporkan dari alun-alun pusat di distrik Daronta, tepat di luar Jalalabad, ketika warga di sana juga mengganti bendera Taliban.
Sedikitnya dua orang tewas dan 12 luka-luka setelah kelompok bersenjata menembaki kerumunan orang yang menurunkan bendera Taliban pada Rabu kemarin.
Rob McBride, Wartawan Al Jazeera mengatakan bahwa meskipun pergantian pemerintahan di Afghanistan oleh Taliban terjadi tanpa pertempuran besar, situasi di Afghanistan tetap tegang.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Siapkan Dana Rp7 Triliun Untuk Calon Imigran Dari Afghanistan
“Kami mendapat laporan tentang bentrokan yang sangat serius di Jalalabad,“ ujar McBride.
McBride juga menekankan pentingnya kota Jalalabad sebagai pusat perdagangan utama dengan negara tetangga timur Afghanistan, Pakistan.
“Sejak Taliban berkuasa, mereka secara bertahap mengganti bendera nasional Afghanistan dengan bendera Taliban. Kami telah melihat itu di Kabul. Banyak orang tidak senang, tetapi pada umumnya mereka harus menerima (dengan terpaksa),“ tutur McBride.
“(Berbeda dengan) di Jalalabad. Mereka yang tidak senang dengan berkibarnya bendera Taliban mampu melakukan perlawanan terhadap terhadap Taliban yang dilakukan sebagian besar masyarakat di Jalalabad,” ujar McBride
Dilaporkan dari Kabul, Charlotte Bellis dari Al Jazeera mengatakan bahwa protes telah meluas ke luar Jalalabad ke beberapa provinsi lain.
“Orang-orang sangat kecewa karena bendera Afghanistan diturunkan dan bendera Taliban dikibarkan,” kata Bellis.
Bellis juga malaporkan banyak kekacauan berlangsung di bandara karena Taliban berusaha menahan orang untuk mencapai bandara dan melanggar batas keamanan.***