"Saya sangat khawatir, karena saya tidak tahu harus pergi ke mana atau bagaimana bertahan hidup jika keadaan memburuk," tambah Khin.
Kudeta telah menjungkirbalikkan kehidupan di seluruh negeri, memperburuk dan memperbanyak konflik, serta membuat ekonomi jatuh bebas.
Bank Pembangunan Asia baru-baru ini memperkirakan PDB Myanmar akan menyusut 18,4 persen pada tahun 2021.
Pada September lalu, mata uang juga sudah kehilangan 60 persen nilainya yang mengakibatkan lonjakan harga pada makanan dan bahan bakar.
Beberapa petani mengatakan bahwa mereka tidak yakin akan bisa terus mencari makan sendiri dalam waktu jangka panjang.
Baca Juga: Harus Tahu! Inilah Markas Besar Iblis dan Bala Tentaranya di Muka Bumi
Kebanyakan dari mereka mengambil utang yang lebih besar sembari mengurangi jatah makan sehari-hari untuk bertahan hidup.
Para petani di Myanmar yang berbicara kepada The New Humanitarian meminta agar nama lengkap mereka tidak diungkap, karena takut kepada militer. ***