Moskow telah mengatakan siap untuk melakukan pembicaraan dengan Ukraina, tetapi semua tuntutannya termasuk bahwa Kyiv mengambil posisi netral dan membatalkan aspirasi untuk bergabung dengan aliansi NATO harus dipenuhi untuk mengakhiri serangannya.
Delegasi dari kedua negara telah mengadakan tiga putaran pembicaraan sebelumnya, dua di Belarus dan satu di Ukraina.
Meskipun ada tanda-tanda positif pada pengaturan kemanusiaan, negosiasi tersebut berdampak kecil.
Moskow menyebut serangannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan mengusir para pemimpin yang disebutnya "neo-Nazi."
Kyiv dan sekutu Baratnya menganggap itu sebagai dalih tak berdasar untuk perang tak beralasan melawan negara demokratis berpenduduk 44 juta orang.
Menyatukan Lavrov dan Kuleba menandai "langkah maju" dan dapat meningkatkan diplomasi di tingkat yang lebih tinggi di Moskow, kata Mustafa Aydin, profesor di Universitas Kadir Has di Istanbul.