Diplomat Rusia - Ukraina Akan Bertemu Pertama Kalinya di Turki Kala Invasi Telah Korbankan Hampir 2 Juta Nyawa

- 10 Maret 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi. Konflik antara Rusia dan Ukraina banyak menjadi pemicu ketegangan keluarga yang saling berselisih pendapat.
Ilustrasi. Konflik antara Rusia dan Ukraina banyak menjadi pemicu ketegangan keluarga yang saling berselisih pendapat. /Freepik/pch.vector

Baca Juga: Tak Hanya Lionel Messi yang Marah, Kini Presiden PSG Serbu Ruang Ganti Wasit Usai Dipermalukan Real Madrid 3-1

"Rusia belum mendekati perdamaian, meskipun perlahan-lahan mengubah pendiriannya," katanya. 

"Posturnya yang awalnya tanpa kompromi perlahan-lahan berubah menjadi sikap negosiasi meskipun belum cukup untuk hasil yang konkret."

Turki berbagi perbatasan maritim dengan Rusia dan Ukraina di Laut Hitam dan memiliki hubungan baik dengan keduanya.

 Ankara menyebut invasi Rusia tidak dapat diterima dan menyerukan gencatan senjata mendesak, tetapi menentang sanksi terhadap Moskow.

Baca Juga: Meski Cetak Assist Gol Tunggal PSG, Neymar Dapat Kritik Pedas Karena Hal Ini, Daniel Riolo: Neymar ialah Badut

Baca Juga: Yoon Suk Yoel Terpilih Jadi Presiden Korea Selatan Pertama Tanpa Pengalaman Politik Cerminkan Keinginan Publik

Sementara menjalin hubungan dekat dengan Rusia pada energi, pertahanan, dan perdagangan, dan sangat bergantung pada turis Rusia, Turki juga telah menjual drone ke Ukraina, membuat marah Moskow. 

Ia juga menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta pencaplokan Krimea pada 2014.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan baik Lavrov dan Kuleba telah meminta agar dia menghadiri pembicaraan pada hari Kamis, menambahkan dia berharap pertemuan itu bisa menjadi "titik balik."

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah