Awas, Cuaca Panas Ekstrem, Ancaman Pemanasan Global Ternyata Bukan Main-main

- 21 Oktober 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi matahari terbut di hutan lembah
Ilustrasi matahari terbut di hutan lembah /Pixabay/

“Pertumbuhan populasi pada dasarnya bukanlah masalah, apalagi urbanisasi. Ini adalah kurangnya perencanaan dan kurangnya investasi di daerah urbanisasi yang cepat ini,“ kata Cascade Tuholske, ilmuwan penelitian pascadoktoral di Pusat Jaringan Informasi Ilmu Bumi Internasional Universitas Columbia dan penulis utama makalah PNAS.

The Lancet Countdown, penilaian tahunan risiko kesehatan dari iklim, menemukan bahwa anak-anak dan orang berusia lebih dari 65 tahun paling tinggi terkena risiko cuaca panas.

Laporan itu juga mengatakan perubahan iklim menjadi panas meningkatkan kondisi penyebaran patogen penyakit menular.

Baca Juga: Waspada! Jika Anda Sering Merasakan Sakit Kepala Mendadak, Inilah Salah Satu Gejala Penyakit Berbahaya

Panas dapat membahayakan atau membunuh dalam berbagai cara. Organ tubuh bisa menjadi terlalu panas dan berbahaya jika kehilangan kemampuan untuk mengatur suhu, yang berisiko kematian.

Panas juga dapat memperburuk gejala dari penyakit yang mendasari seperti penyakit jantung, diabetes atau masalah ginjal.

Dunia telah menghangat lebih dari 1 derajat Celcius sejak abad ke-19 akibat ulah manusia.

Baca Juga: Pakar Iklim Ungkap Fenomena Cuaca Ekstrem di Dunia Miliki Hubungan Pemanasan Dengan Banjir Eropa 'Masuk Akal'

Para ilmuwan memperkirakan gelombang panas yang lebih sering dan intens karena manusia terus membakar bahan bakar fosil.

Kepadatan penduduk juga berpengaru pada peningkatan gelombang panas di muka bumi. Selain itu, urbanisasi juga menyebabkan pemanasan global menjadi lebih parah.***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah