LINGKAR MADIUN-Belakangan ini aplikasi Peduli Lindungi kembali diterpa isu miring.
Setelah dugaan kebocoran data kini ramai beredar kabar jika aplikasi Peduli Lindungi dibuat oleh negeri tetangga, yakni Singapura.
Kabar ini bermula dari unggahan di media sosial Facebook dan Instagram oleh Peter F Gontha melalui akun @petergontha.
Dalam unggahan tersebut ia menuliskan bahwa aplikasi PeduliLindungi buatan Singapura dan bahkan data penggunanya tak dikelola oleh RI.
“Ternyata aplikasi PeduliLindungi itu buatan Singapura. Gila, seluruh data kita direkam Singapura dan kedaulatan data kita sudah ada di tangan mereka, meski ini aplikasi Telkom. Mereka tahu alamat kita, tanggal lahir email bahkan kita makan apa, kemana aja kita mereka tahu. Kalau info ini salah mohon saya diinformasikan apa yang salah,” tulis Peter.
Baca Juga: Jika Kamu Melakukan Hal Ini di Kamar Mandi, Segeralah Berhenti! Ahli Kesehatan Beri Alasannya
Saat berita ini dimuat, unggahan tersebut sudah dihapus namun masih beredar tangkapan layarnya di media sosial.
Menanggapi hal tersebut Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga Henri Subiakto angkat bicara.
Sebagaimana dilansir tim Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com melalui Twitter akun @henrysubiakto pada 15 September 2021, Henry menyatakan kekeliruan terkait isu tersebut.
Pria yang lahir di Yogyakarta 29 Maret 1962 ini mengatakan jika Peduli Lindungi merupakan aplikasi yang murni buatan anak Indonesia.
“PeduliLindungi 100% Dibuat oleh Telkom. Teamnya dipimpin @Faizal R. Djoemadi,” cuit Henri sembari melampirkan foto Surat Pencataan Ciptaan.
Dalam surat tersebut menunjukkan jika hak cipta aplikasi Peduli Lindungi dipegang oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom).
Baca Juga: Viral Data Presiden Jokowi di Aplikasi PeduliLindungi Bocor, Begini Penjelasan Kominfo
Namun Henri tidak menampik jika memang benar idenya terinspirasi dari aplikasi TraceTogether Singapura.
“Idenya memang melihat dari aplikasi TraceTogether Singapore. Tapi kemudian dikembangkan lebih canggih dan lengkap dan sudah minta izin ke kedutaan besar Singapore. Kemudian jadi aplikasi nasional yg diakui hak ciptanya,” tambah Henri.
Henri juga menjawab pertanyaan netizen, yang memepertanyakan keberadaan data Peduli Lindungi.
Baca Juga: Dibantu oleh China, Kamboja Akhirnya Miliki Stadion Megah untuk Menyambut SEA Games 2023
“Awal Peduli Lindungi datanya di Telkom, sekarang sdh dipindah ke pusat data Kominfo,” jelas Henri.
Henri juga menjelaskan jika Pusat data yang dimaksud berupa cloud storage, kominfo sudah lama punya, sedangkan data center yang mau dibangun itu fisiknya, yang akan menambahkan kapasitas dari cloud storage yang sudah ada,” kata Henri.
Terlepas dari siapa pembuatnya, pengguna aplikasi Peduli Lindungi hanya menginginkan keamanan dan kenyamanan dalam penggunaannya.***