Beberapa saat setelahnya, Munir akhirnya meninggal dunia saat pesawat sedang terbang di atas angkasa Turki dan Hungaria.
Dokter Tarmizi menyatakan Munir meninggal beberapa jam sebelum pesawat sampai di Schiphol, Belanda.
Baca Juga: KPK Tetapkan 17 Tersangka Kasus Jual Beli Jabatan Kabupaten Probolinggo
Setelah melewati beberapa penyelidikan, kematian Munir disebabkan adanya racun arsenik yang diminum sebelum terbang dari Singapura menuju Belanda.
Kasus Munir sampai sekarang tidak menemukan titik terang, bahkan Pollycarpus yang menjadi saksi kunci juga sudah meninggal.
Siapa dalang dibelakang kematian munir dan hilangnya 13 aktivis juga belum diketahui sampai sekarang.
Baca Juga: Akan Pindah Haluan ke China Secara Formal, Taiwan Kini Sedang Awasi Situasi di Honduras
Melihat fakta tersebut, LBH Jakarta meminta Komnas HAM mengubah status kasus Munir menjadi kasus pelanggaran HAM berat. ***