Donald Trump di Akhir Masa Jabatan, Larang Amerika Serikat Investasi Perusahaan Militer Tiongkok

14 November 2020, 18:34 WIB
Donald Trump. /Instagram.com/@realdonaldtrump

LINGKAR MADIUN - Donald Trump akan menanggalkan jabatannya sebagai presiden Amerika Serikat (AS) setelah kalah dari pemilu 2020.

Ini menjadi tindakan besar Trump terhadap Tiongkok sejak kalah dari Joe Biden dalam pemilu AS 2020.

Baca Juga: Cara Online Memperpanjang SIM A Atau SIM C, Cukup dari Rumah, Berikut Caranya

Baca Juga: Cara Online Memperpanjang SIM A Atau SIM C, Cukup dari Rumah, Berikut Caranya

Perintah Trump yang dikeluarkan pada Kamis, 12 November 2020 mengeluhkan bahwa perusahaan yang berinvestasi secara langsung mendukung aparat militer, intelijen dan keamanan Tiongkok.

Di akhir jabatannya, Trump semakin keras meningkatkan konflik dengan Tiongkok terkait dengan keamanan dan teknologi.

Baca Juga: Cara Membuat SIM Secara Online Terbaru 2020, Gampang dan Tidak Ribet Cukup di Rumah Saja

Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang warga AS berinvestasi di perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan oleh militer Tiongkok.

Pentagon sebelumnya menunjuk 31 daftar perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan oleh militer Tiongkok. Banyak di antaranya adalah kontraktor militer atau perusahaan milik negara seperti operator telepon China Telecom Ltd.

Baca Juga: Cek Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 11 Dengan Login www.prakerja.go.id, Cara Ceknya

Perintah Trump itu menambah tekanan pada perusahaan Tiongkok termasuk Huawei dan penyedia pengawasan video Hikvision yang sudah menghadapi larangan ekspor AS dan sanksi lainnya.

Daftar tersebut juga mencakup Huawei dan Hikvision Digital. Namun kedua perusahaan ini mengatakan bahwa mereka bersifat pribadi dan menyangkal dikendalikan oleh militer Tiongkok.

Baca Juga: Rekomendasi Spot Foto Wisata Malam Terhits, Indah, dan Murah Meriah di Malang Batu

Para pejabat Amerika Serikat mengeluh tentang Partai Komunis yang berkuasa di Tiongkok dapat memanfaatkan akses ke teknologi dan investasi Amerika untuk memperluas militernya.

Perintah itu juga melarang investor Amerika melakukan transaksi apa pun dalam sekuritas yang diperdagangkan secara publik, diterbitkan oleh perusahaan Tiongkok mana pun.

Baca Juga: NIK Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum Bisa Dapat BLT BPUM Rp2,4 Juta, Ini Cara Daftar Banpres

Perintah itu juga melarang investor Amerika melakukan transaksi apa pun dalam sekuritas yang diperdagangkan secara publik, diterbitkan oleh perusahaan Tiongkok mana pun.

Sebagian besar dari perusahaan tersebut tidak memiliki saham yang diperdagangkan di Amerika Serikat tetapi banyak yang menjual saham, obligasi, dan sekuritas lainnya di pasar di luar Tiongkok yang dapat diakses oleh investor Amerika.

Baca Juga: BLT BSU Subsidi Gaji Tahap 2 Mulai Ditransfer, Namun Belum Cair ke Semua Pekerja, Berikut Alasannya

Sebagian besar dari perusahaan tersebut tidak memiliki saham yang diperdagangkan di Amerika Serikat tetapi banyak yang menjual saham, obligasi, dan sekuritas lainnya di pasar di luar Tiongkok yang dapat diakses oleh investor Amerika.

Penjualan yang dilakukan untuk mendivestasikan sekuritas dari perusahaan-perusahaan tersebut akan diizinkan hingga satu tahun dari sekarang hingga 11 November 2021.

Baca Juga: Berita Duka, Direktur RSI Surabaya Meninggal Dunia Karena Terkonfirmasi Positif Covid-19

Ekonom dan analis politik mengatakan meskipun Donald Trump dikalahkan, dia kemungkinan akan mengeluarkan lebih banyak tindakan ke Tiongkok sebelum meninggalkan jabatan pada 20 Januari 2020 nanti.***

 

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler