Inilah Alasan Gagal Move On, Otak Manusia Lebih Ingat Kenangan Pahit Daripada Kenangan Indah

21 Oktober 2021, 16:10 WIB
Ilustrasi stress. Inilah Alasan Gagal Move On, Otak Manusia Lebih Ingat Kenangan Pahit Daripada Kenangan Indah /Pixabay/vdnhieu

LINGKAR MADIUN – Pengalaman yang menimbulkan stres biasanya lebih mudah diingat daripada pengalaman netral.

Para peneliti di Ruhr-Universität Bochum (RUB) telah menganalisis alasan mengapa hal ini terjadi. Mereka menempatkan orang dalam situasi stres selama simulasi wawancara kerja dan kemudian merekam ingatan mereka tentang objek dari wawancara ini.

Baca Juga: Stres Berdampak Buruk bagi Kesehatan, Anda Wajib Tahu Bagaimana Cara Kerjanya

Menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional, mereka menganalisis aktivitas otak saat para peserta melihat objek itu lagi. Kenangan objek dari situasi stres tampaknya bergantung pada aktivitas otak yang sama sebagai kenangan pemicu stres itu sendiri.

Baca Juga: Orang Tua Stres? Inilah Resep Kelola Stress Buat Kalian

Dilansir LINGKAR MADIUN dari Science Daily, Tim yang dipimpin oleh Anne Bierbrauer, Profesor Oliver Wolf dan Profesor Nikolai Axmacher dari RUB Institute of Cognitive Neuroscience menjelaskan temuan dalam jurnal Current Biology.

Tidak seperti di banyak penelitian laboratorium, para peneliti mulai merekam jejak memori dari peristiwa nyata dalam eksperimen mereka, menggunakan apa yang disebut Trier Social Stress Test untuk tujuan ini.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Stres pada Siswa di Masa Pandemi Covid-19

Tes ini mengharuskan peserta untuk berbicara di depan panitia aplikasi, yang semuanya memakai ekspresi netral dan tidak memberikan umpan balik positif. Tes tak henti-hentinya memicu stres pada peserta.

Para peneliti menganalisis terutama aktivitas otak di amigdala, wilayah yang fungsi utamanya mencakup pembelajaran emosional.

Baca Juga: Manfaat Pernapasan Diafragma Mampu Manajemen Kecemasan dan Stres Efektif

Mereka membandingkan jejak saraf objek yang telah digunakan oleh anggota komite dalam situasi stres dengan objek yang tidak digunakan.

Rupanya para peneliti berkesimpulan bahwa terlibatnya bagian otak yang mengatur rasa takut, yakni amigdala, juga berperan dalam pembentukan memori.

Baca Juga: Hubungan Antara Kecemasan dan Perut Anda Itu Nyata, Begini Salah Satu Cara Kerjanya

Rasa stres, takut, cemas, dan gelisah yang dipicu amigdala ini mampu menghubungkan saraf-saraf ingatan dengan kuat.

Hal ini juga sama dengan perasaan bahagia, kenangan emosional akan lebih mudah diingat karena melibatkan banyak bagian otak.

Baca Juga: Inilah 4 Obat Alami yang Dapat Membantu Mengelola Kecemasan Lebih Baik, Salah Satunya Akar Valerian

Tapi memori pahit lebih banyak diingat daripada memori bahagia, walaupun keduanya sama-sama memori emosional.

Itulah kenapa banyak orang lebih banyak mengingat kenangan buruk daripada kenangan bahagia dari hidup mereka.

Baca Juga: Mudah Banget, Begini Tips Segera Move On dari Psikolog

Hal inilah yang kadang membuat manusia sulit move on meninggalkan masa lalu untuk fokus pada masa depan mereka.

"Hasil ini bisa menjadi blok bangunan penting untuk lebih memahami kenangan emosional dan traumatis," kata peneliti Anne Bierbrauer.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Science Daily

Tags

Terkini

Terpopuler