Tolak UU Cipta Kerja, Demonstrasi Sejumlah Wilayah Jatim Diwarnai Anarkisme

- 8 Oktober 2020, 18:56 WIB
Massa buruh berkumpul di depan mal Cito untuk melakukan aksi menolak Omnibus Law di Surabaya.
Massa buruh berkumpul di depan mal Cito untuk melakukan aksi menolak Omnibus Law di Surabaya. /ANTARA Jatim/Willy Irawan

LINGKAR MADIUN - Aksi demontrasi penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja terlihat semakin memanas.Pasalnya pada unjuk rasa yang digelar secara serentak pada Kamis, 8 Oktober 2020 mayoritas berlangsung ricuh.

Dirangkum Tim Lingkar Madiun dari berbagai sumber, anarkisme massa tidak hanya terjadi pada unjuk rasa di Jakarta melainkan juga memicu ke daerah-daerah lainnya. Tak terkecuali di Jawa Timur.

Berikut beberapa wilayah Jawa Timur yang menjadi sasaran amukan massa atas penolakan pengesahan UU Cipta Kerja, antara lain :

Baca Juga: Miris! Massa Aksi Penolakan UU Cipta Kerja Ternyata Dijanjikan Uang

1. Surabaya

Demonstrasi terjadi di depan Gedung Grahadi, aksi ini dilakukan oleh para buruh, mahasiswa, bahkan pelajar, yang berlangsung ricuh.

 Peserta aksi berhasil merobohkan pintu gerbang sisi Barat setelah sebelumnya barikade kawat berduri yang disiagakan ditarik massa hingga ke tengah jalan Gubernur Suryo.

Selain merusak pintu gerbang, ratusan pendemo juga melempar botol air meniral kepada petugas yang berjaga.

Kericuhan demo ini lantas berlanjut hingga Kamis malam diakhiri dengan massa  membakar Pos Polisi Lalu Lintas di sekitar Tunjungan Plaza. 

Baca Juga: Verifikasi Akun ShopeePay, Ada Fitur Tambahan dan Promo Lainnya, Begini Caranya

Baca Juga: Didesak Buruh Tolak UU Cipta Kerja, Ridwan Kamil Kirim Dua Surat ke Jokowi

2. Sidoarjo

Aksi demo berlangsung di depan Gedung DPRD Sidoarjo oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Sidoarjo Melawan. aksi ini diwarnai kericuhan dengan saling dorong antara mahasiswa dan petugas kepolisian hingga pagar gedung DPRD roboh.Beberapa mahasiswa pun diamankan aparat kepolisian karena diduga sebagai provokator dalam aksi saling dorong tersebut.

3. Malang

Unjuk rasa digelar di kawasan Balaikota Malang, gedung DPRD Kota Malang, dan di kawasan Stasiun Kotabaru Malang.Massa aksi terlihat berkumpul memenuhi Jalan Bundaran Tugu .

Aksi demo di Malang ini juga tak kalah ricuh dari daerah lainnya, yang dibaluti suasana kepulan asap petasan dan aksi lemparan batu.

Beberapa orang bahkan berhasil masuk kompleks Gedung DPRD dengan membawa tongkat guna melakukan perusakan fasilitas di depan gedung seperti rambu larangan masuk dan fasilitas taman, tak terkecuali kendaraan milik polisi. Ada yang dirusak kacanya sampai pecah,bahkan Mobil Satpol PP juga turut dibakar massa.

Akibat bentrokan tersebut sejumlah personel serta massa mengalami luka.

Baca Juga: AJI Mengecam Pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja,Berikut 3 Poin Alasannya

Baca Juga: Viral Iklan 'Dijual Murah Gedung DPR' , Sekjen DPR : Oknum Harus Ditindak Tegas

4. Kediri

Demonstrasi digelar oleh ribuan mahasiswa di depan Gedung Kantor DPRD Kota Kediri. Aksi ini berlangsung ricuh dengan adanya provokasi pelemparan oleh seseorang tak dikenal yang menyebabkan pintu masuk gedung tersebut hancur, Selain itu pagar di Gedung Kantor DPRD Kota Kediri juga rusak.

Akibat insiden tersebut Polres Kediri menyampaikan peringatan keras kepada peserta aksi dan akan menangkap siapa pun yang menimbulkan keributan maupun berbuat kekerasan.

5. Gresik

Aksi demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja juga dilakukan sejumlah mahasiswa di Kabupaten Gresik.

Aksi ini menjadi ricuh dengan provokasi salah satu pengunjuk rasa yang membakar ban hingga melempari gedung DPRD Gresik setempat dengan botol air mineral.Sulit diredam, pendemo melanjutkan aksi saling dorong dengan petugas kepolisian guna mendesak anggota dewan hadir dalam aksi.

 Baca Juga: Satire Pedas Najwa Shihab ke Puan Maharani, Katanya: Saya Tidak akan Matikan Mikrofon

6.Jember

Di Jember, demo penolakan diikuti 2.000 mahasiswa dari 25 aliansi di depan Gedung DPRD Jember.

Aksi ini semula berlangsung tertib , namun kemudian terjadi provokasi salah satu pengunjuk rasa dengan menarik kawat berduri yang terbentang di depan mereka.

Situasi akhirnya ricuh diikuti banyaknya lemparan batu yang mengarah ke polisi, dan menyebabkan kaca gedung DPRD pecah .

Untuk diketahui, sebagai bentuk penolakan UU Cipta Kerja, massa di berbagai daerah ini meminta 5 tuntutan pada demo hari ini, antara lain menolak UU Cipta kerja yang disahkan oleh DPR dan Pemerintah karena dinilai tidak melibatkan partisipasi publik.

Baca Juga: Menyuarakan Aspirasi Rakyat, Najwa Shihab atau Puan Maharani? Inilah Pilihan Netizen

Tuntutan kedua,para pendemo meminta komitmen DPR dan pemerintah dalam menjalankan cita-cita dan tujuan negara yang terkandung dalam konstitusi Undang-undang dasar 1945 dan Pancasila.

Selain itu juga mendesak pemerintah dan DPR untuk mengutamakan keselamatan rakyat dengan menfokuskan terlebih dahulu terhadap penanganan pandemi Covid 19. Yang keempat,mendesak para DPRD setempat untuk memberikan dukungan secara penuh bagi akademisi dan masyarakat sipil, untuk bisa mengajukan yudisial review ke mahkamah konstitusi

Sedangkan poin terakhir, massa mendesak Pemerintah Pusat untuk mengeluarkan Perpu dalam rangka membatalkan undang-undang cipta kerja.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah