Dikenal karena rasa umaminya yang lezat, jamur telah divalidasi karena banyak manfaatnya bagi kesehatan dan sebagai hidangan kuliner obat selama berabad-abad.
Sering dianggap sebagai sayuran, jamur sebenarnya adalah jamur dan dikenal karena nilai gizinya yang tinggi termasuk vitamin D, yang sulit ditemukan di dunia nabati.
Baca Juga: Blusukan ke Tangerang, Mensos Tri Rismaharini Dapati Masih ada Pungutan dan Pemotongan Dana Bansos
Baca Juga: Kabar Bahagia Bagi Penempuh Sarjana, Pemkab Bojonegoro Kembali Membuka Beasiswa 2 Sarjana Satu Desa
Jamur menyediakan sumber ergosterol yang kaya, yang bila terkena sinar UV diubah menjadi vitamin D.
Karena ada berbagai jamur untuk dipilih, ada juga berbagai kepadatan vitamin D di antara banyak jenis jamur.
Satu studi melihat banyak variabel yang terlibat dalam mempromosikan kadar vitamin D yang kaya dalam jamur.
Hasil penelitian menunjukkan contoh jamur liar (seperti chanterelle dan shitake) berukuran 3–30 g D 2 /100 g dibandingkan dengan jamur kancing yang lebih umum dengan ukuran kurang dari 1 g D 2 /100 g (orang Amerika harus menargetkan antara 15-20 g ).